Rabu 29 Apr 2020 11:52 WIB

Polisi Imbau Masyarakat Waspada Kasus Ganjal Mesin ATM

Saat transaksi di ATM, warga diimbau untuk tutup tombol angka ketika masukan PIN

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Polisi menunjukan barang bukti alat ganjal mesin ATM dari pelaku pembobolan ATM
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Polisi menunjukan barang bukti alat ganjal mesin ATM dari pelaku pembobolan ATM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati saat melakukan transaksi di mesin ATM. Yusri mengatakan, salah satunya adalah dengan menjaga kerahasiaan nomor PIN kartu ATM.

Menurut Yusri, saat melakukan transaksi pada mesin ATM, masyarakat diimbau untuk menutup tombol angka ketika memasukan nomor PIN. Sebab, para pembobol mesin ATM kerap kali mengintip korbannya saat memasukan nomor PIN.

"Imbauan untuk masyarakat setiap kita memencet nomor PIN itu, tegas menutup, lebih safety. Jangan terlalu tebuka, karena modus pelaku mengintip PIN ATM," kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu (29/4).

Selain itu, sambung Yusri, para pembobol ATM juga memiliki banyak modus lain ketika melakukan aksinya. Di antaranya, memasang kamera khusus berukuran sangat kecil di mesin ATM untuk melihat PIN kartu yang dimasukan korban.

"Banyak modus para pelaku bukan hanya mengintip tapi ada yang pasang kamera khusus kecil dan itu pernah kita ungkap," ujar dia.

Yusri menuturkan, pelaku pembobol mesin ATM sering beraksi dalam jumlah lebih dari satu orang. Mereka membagi peran, saat melakukan aksinya. Ada yang mengalihkan perhatian orang lain, mengganjal mesin ATM, mengintip PIN korban, menawarkan diri untuk membantu korban saat kartu ATM korban terganjal di mesin.

Dia meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya kepada orang tidak dikenal yang menawarkan bantuan mengambil kartu yang terganjal di mesin ATM.

Adapun sebelumnya, Subdit 3 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap delapan tersangka spesialis ganjal mesin ATM  di SPBU dan minimarket di wilayah Jakarta dan Bekasi. Komplotan itu berhasil membobol rekening seorang pengemudi taksi daring berinisial MA pada 23 April 2020 senilai Rp 100 juta.

Komplotan itu beraksi dengan modus mengganjal mesin menggunakan tusuk gigi. Mereka mencari lokasi mesin ATM yang sepi dan berpura-pura ingin membantu korban yang kartunya terganjal pada mesin ATM.  Awalnya mereka mengintip korban saat memasukan nomor PIN kartu ATM. Setelah mengetahui PIN, dan kartu ATM korban terganjal, mereka akan menawarkan bantuan.

Saat kartu ATM berhasil diambil, mereka akan menukar kartu ATM milik korban dengan kartu ATM palsu yang telah disiapkan. Selanjutnya, mereka akan menguras habis uang dalam rekening korban.

Komplotan ini sudah melakukan aksinya sejak Januari hingga April 2020. Mereka telah mendapatkan uang senilai Rp 150 juta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement