REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA — Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan seruannya untuk melakukan penyelidikan independen tentang asal-usul virus corona penyebab Covid-19 logis serta masuk akal. Hal itu tidak dimaksudkan menargetkan negara tertentu.
Morrison mengungkapkan seruannya bukan sebuah upaya untuk mengkritik China. “Apa yang dikejar Australia tidak ditargetkan,” kata dia kepada awak media di Canberra, Rabu (29/4).
Dia menekankan bahwa negaranya akan terus mendesak untuk peninjauan. “Ini adalah virus yang telah merenggut lebih dari 200 jiwa di seluruh dunia. Ia telah mematikan ekonomi global. Implikasi dan dampaknya luar biasa. Sekarang tampaknya sepenuhnya masuk akal dan arif bahwa dunia ingin memiliki penilaian independen,” ujar Morrison.
Seruan Morrison untuk melakukan penyelidikan independen terkait asal-usul virus korona telah memperburuk hubungan bilateral Australia-China. Beijing menganggap Australia membuntuti langkah Amerika Serikat (AS) dalam melancarkan serangan politik terhadapnya.
Presiden AS Donald Trump adalah tokoh pertama yang menyerukan agar kemunculan pandemi Covid-19 diselidiki. Dia menuding China tak transparan dan menutupi informasi terkait asal-usul wabah tersebut. Oleh sebab itu, Beijing harus memikul konsekuensinya.
Pemerintah China telah meminta dunia bersolidaritas dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia meminta tak ada pihak yang saling tuding dan meminta pertanggungjawaban.