MET Portland biasa memasok 75 hingga 100 keluarga yang membutuhkan kotak makanan setiap bulannya. Tapi saat pandemi Covid-19 lebih banyak masyarakat yang membutuhkan makanan.

"Dengan krisis (Covid-19) ini, komite eksekutif kami (MET) memutuskan untuk menambah kotak makanan menjadi 500 boks, kami berpikir bagaimana kami dapat menjangkau anggota komunitas kami yang paling rentan dengan mendukung mereka dan merawat mereka," kata Presiden dan Pendiri MET, Wajdi Said, dilansir dari Oregonlive, Rabu (29/4).

Said mengatakan, ibadah puasa Ramadhan bertujuan untuk membuat Muslim menjadi bijaksana. Sehingga setiap Muslim bisa merasakan haus dan lapar serta ketidak berdayaan. Maka Ramadhan menjadi momen tepat untuk merenung dan meningkatkan rasa kebersamaan serta kepedulian.

Ramadhan ini juga menjadi momen tepat untuk membuktikan tanggung jawab seorang Muslim. Relawan MET telah menunjuk mereka sebagai Tim Oregon Muslims Covid-19 Mobilization.

MET menegaskan, bantuan untuk Muslim dan non-Muslim sama. Kotak makanan telah dikirim ke berbagai daerah. Masyarakat dari berbagai latar belakang yang membutuhkan bantuan akan dibantu tanpa melihat latar belakangnya.

"Tidak peduli warna kulit, keyakinan, bangsa dan suku kamu apa, kalau membutuhkan pertolongan maka harus ditolong," ujar Said.

Meski di awal MET memprediksi hanya butuh memproduksi 500 boks makanan. Kini semakin meningkat kebutuhannya menjadi 875 boks. Pada awal pekan ini 1.250 boks makanan dikirim. Makanan dikirim ke masyarakat yang kehilangan sumber pendapatan akibat pandemi Covid-19.

Setiap boks makanan berisi tepung, beras, kacang-kacangan, pasta, gula, kentang, bawang, wortel, selai kacang, ikan dalam kaleng seperti tuna atau sarden, susu bubuk, buah, dan minyak sayur. Setiap boks untuk membantu memberi makan satu keluarga yang terdiri dari lima orang selama 30 hari.

Banyak donatur yang membantu program ini. Perusahaan dan komunitas lintas agama juga turut membantu. "Tapi 90 persen (bantuan) berasal dari Muslim Oregon, dari sedekah," kata Said.