Rabu 29 Apr 2020 14:07 WIB

Selebritas Keturunan Asia-Amerika Gaungkan Wash the Hate

Kebencian rasial sebagai imbas Covid-19 dilawan dengan Wash the Hate.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Asia-Amerika (ki-ka) Tzi Ma, Olivia Cheng, Will Yun Lee, Jeannie Mai, dan Jon M Chu melawan rasialisme terkait Covid-19 lewat kampanye Wash the Hate.
Foto: AP
Aktor Asia-Amerika (ki-ka) Tzi Ma, Olivia Cheng, Will Yun Lee, Jeannie Mai, dan Jon M Chu melawan rasialisme terkait Covid-19 lewat kampanye Wash the Hate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pandemi Covid-19 terjadi, pelecehan dan kejahatan rasial terhadap warga Amerika keturunan Asia atau Asia-Amerika mengalami peningkatan. Pengalaman tak menyenangkan ini juga dialami oleh aktor senior Hollywood Asia-Amerika Tzi Ma.

Pelecehan rasial ini terjadi ketika aktor yang terlibat dalam serial Netflix Wu Assassins bersama Iko Uwais ini hendak memasuki sebuah toko bahan pangan di Kalifornia. Seorang laki-laki lalu mendekat ke arah Ma sambil menyetir mobil. Laki-laki tersebut berkata kepada Ma bahwa dia seharusnya dikarantina saja.

Baca Juga

"Saya menjadi sangat marah tentu saja," kata aktor berusia 57 tahun tersebut, seperti dilansir CNA Lifestyle.

Ma lalu berteriak kepada laki-laki yang rasis kepadanya tersebut. Akan tetapi, teriakan ini tak terdengar karena laki-laki yang mengendarai mobil itu sudah berlalu jauh dari Ma.

Fakta bahwa Covid-19 pertama kali ditemukan di China membuat warga Amerika keturunan Asia menjadi sasaran kebencian rasial. Kondisi ini mendorong sejumlah selebriti dan pengimpak Asia-Amerika untuk bersatu melawan serangan rasial tersebut.

Para selebritas dan influencer Asia-Amerika, termasuk Ma, bersatu dalam sebuah kampanye bertajuk Wash the Hate. Tujuan dari kampanye ini adalah mendorong solidaritas dari semua komunitas yang sedang bertarung melawan musuh bersama, yaitu Covid-19.

Dalam kampanye tersebut, Ma menegaskan bahwa salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah mencuci tangan dengan benar, bukannya xenofobia. Xenofobia adalah bentuk ketidaksukaan atau ketakutan seseorang terhadap orang dari negara lain.

Tokoh lain yang berpartisipasi dalam kampanye ini adalah sutradara film Crazy Rich Asians John M Chu. Akibat maraknya pelecehan rasial selama pandemi Covid-19, Chu mengaku harus lebih waspada ketika beraktivitas.

"Merupakan hal yang sangat menyedihkan ketika saya jadi merasa sedikit aneh saat berjalan kaki keliling kompleks," tutur Chu.

Selebritas Celia Au yang juga berpartisipasi dalam kampanye ini menilai masalah ini perlu dibicarakan. Bila tak dibicarakan, perlakuan rasis seperti ini tak akan pernah menjadi perhatian dan akan terus berlangsung.

"Bila saya bisa memulai pembicaraan, kenapa tidak? Bila kita tidak berbicara mengenai ini, maka masalah ini tak akan pernah dibicarakan sama sekali," ungkap aktris pemeran Ying Ying dalam serial Netflix Wu Assassins ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement