Rabu 29 Apr 2020 14:18 WIB

PSBB Bandung Belum Pasti Diperpanjang

Gugus Tugas Bandung akan mengevaluasi pelaksanaan PSBB.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang sopir angkot menunggu penumpang di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (29/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan Jawa Barat berencana menghentikan sementara operasional angkutan antar kota (Angkot) di sejumlah wilayah yang tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran Covid-19
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Seorang sopir angkot menunggu penumpang di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (29/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan Jawa Barat berencana menghentikan sementara operasional angkutan antar kota (Angkot) di sejumlah wilayah yang tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung sudah berjalan satu pekan sejak dimulai pada 22 April dengan positif covid-19 hingga sekarang mencapai 221 orang. Pelaksanaan PSBB terakhir akan berlangsung satu pekan ke depan namun Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum memutuskan akan memperpanjang PSBB.

"Kita lihat nanti apakah setelah 14 hari diperpanjang atau tidak (PSBB), Gugus tugas akan mengevaluasi," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (29/4).

Menurutnya, pihaknya masih terus mengevaluasi pelaksanaan PSBB sebelum memutuskan memperpanjang atau cukup hanya dua pekan pelaksanannya. Sejauh ini, ia menilai masyarakat Kota Bandung sudah mulai sadar dan memahami tentang pelaksanaan PSBB.

Menurutnya, hal tersebut tergambar pada penurunan angka pelanggaran selama PSBB satu pekan terakhir. "Masyarakat mulai sadar dan patuh aturan seperti menggunakan masker serta  berkendara tidak berboncengan," ujar dia.

Oded pun mengapresiasi tingkat kewilayahan di RT dan RW yang mendukung PSBB dengan menjaga masyarakat agar tetap di rumah. "Agar lebih maksimal masyarakat harus terus diingatkan," katanya.

Berdasarkan data pusat covid-19 hingga Rabu (28/4) malam jumlah penderita covid-19 mencapai 221 orang. Terdiri dari 28 orang meninggal dunia, 20 orang sembuh dan 173 orang yang masih dirawat di rumah sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement