Kamis 30 Apr 2020 00:40 WIB

Prancis akan Longgarkan Lockdown Secara Bertahap

Lockdown telah menyelamatkan sekitar 62 ribu nyawa di Prancis dalam sebulan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Edouard Philippe (kiri) dan Emmanuel Macron.
Foto: The Telegraph
Edouard Philippe (kiri) dan Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis akan mewajibkan penggunaan masker di transportasi umum dan sekolah menengah ketika mulai mengurangi lockdown virus corona pada 11 Mei.

Sekolah akan dibuka kembali secara bertahap, dimulai dengan taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Murid berusia 11-15 tahun diharapkan untuk memakai masker.

Rencana ini dilakukan bersamaan dengan Spanyol yang juga menguraikan rencana pelonggaran lockdown. Perdana Menteri Edouard Philippe bertujuan untuk mencapai kondisi 'normal baru' pada akhir Juni.

Ketika berbicara di parlemen, Philippe mengatakan, lockdown itu telah menyelamatkan sekitar 62 ribu nyawa di Prancis dalam sebulan. Tetapi sudah waktunya untuk melonggarkan tindakan ini untuk menghindari keruntuhan ekonomi.

"Kita harus belajar hidup dengan virus, sampai vaksin atau pengobatan yang efektif tersedia," katanya.

Dia menyimpulkan prioritas Prancis sebagai melindungi, menguji, dan mengisolasi. Parlemen mendukung usulnya setelah debat oleh mayoritas besar. Hanya 75 dari hampir 600 anggota parlemen Prancis yang diizinkan masuk ke dalam majelis karena alasan pembatasan sosial, dengan yang lainnya memberikan suara melalui proxy.

Dilansir di BBC, Rabu (29/4) disebutkan, toko-toko dan pasar yang tidak penting akan membuka pintu mereka lagi mulai 11 Mei, kecuali bar dan restoran.

Menurut perdana menteri, toko-toko akan memiliki hak untuk meminta pembeli untuk mengenakan masker, dan harus memastikan mereka tetap terpisah satu meter.

Sebagai bantuan bagi banyak orang, Prancis akan dapat keluar lagi tanpa sertifikat yang mengonfirmasi niat mereka, dan pertemuan publik hingga 10 orang akan diizinkan. Tempat penitipan anak juga akan dibuka kembali, tetapi dengan maksimal 10 anak di setiap kelompok.

Prancis telah menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian Covid-19 tertinggi di Eropa, bersama dengan Inggris, Italia dan Spanyol.

Pada hari Selasa (28/4) jumlah orang yang telah meninggal dengan virus naik 367 menjadi 23.660, dengan sekitar 129.859 orang telah terinfeksi.

Penerimaan di rumah sakit dan jumlah pasien dalam perawatan intensif telah menurun, memberikan alasan untuk optimisme hati-hati. 

sumber : BBC
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement