Kamis 30 Apr 2020 04:05 WIB

RSUD dr Moewardi Tambah Kapasitas Ruang Isolasi

Penambahan ruang isolasi memanfaatkan Ruang Melati I.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolandha
Ruang isolasi (ilustrasi). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo menambah kapasitas ruang isolasi untuk perawatan pasien Covid-19 menjadi 108 orang. Penambahan tersebut memanfaatkan Ruang Melati I yang mulai beroperasi pada Selasa (28/4).
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Ruang isolasi (ilustrasi). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo menambah kapasitas ruang isolasi untuk perawatan pasien Covid-19 menjadi 108 orang. Penambahan tersebut memanfaatkan Ruang Melati I yang mulai beroperasi pada Selasa (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo menambah kapasitas ruang isolasi untuk perawatan pasien Covid-19 menjadi 108 orang. Penambahan tersebut memanfaatkan Ruang Melati I yang mulai beroperasi pada Selasa (28/4).

"Perluasan ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang diperkirakan akan terjadi bulan Mei nanti, mengingat RSUD dr Moewardi sebagai rumah sakit rujukan tersier Covid-19 di Jawa Tengah," kata Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi Solo, Eko Haryati, seperti dalam siaran pers, Rabu (29/4).

Baca Juga

Ruang Melati I Covid-19 tersebut memiliki kapasitas total 57 tempat tidur dan dilengkapi dengan fasilitas ruang operasi, ICU, ruang bersalin, ruang perawatan bayi, anak dan dewasa, ruang hemodialisa atau cuci darah serta kamar jenazah. Semua fasilitas tersebut khusus untuk pasien Covid-19.

Ruang Melati I Covid-19 ini terletak di antara Posko Screening Covid dan Ruang Anggrek 1. Sehingga wilayah tersebut termasuk Zona Merah dalam Rumah Sakit. Ruangan didesain khusus memiliki pintu serta jalur khusus untuk pasien dan petugas yang terpisah dari pasien umum sesuai dengan standar WHO.

Semua ruangan di Melati I Covid-19 memiliki tekanan udara negatif menggunakan hepafilter untuk mencegah penyakit menyebar melalui udara atau keluar dari ruang isolasi dan menginfeksi orang lain. "Dengan demikian, tidak akan ada udara yang keluar dari ruang isolasi dan mengkontaminasi udara di luar," imbuhnya.

Eko menambahkan, sejak Kota Solo ditetapkan sebagai wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 14 Maret 2020, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Moewardi terus bertambah. Perluasan ruang perawatan Covid-19 sebelumnya sudah dilakukan di Ruang Anggrek 1. Ruang tersebut awalnya hanya memiliki dua tempat tidur, kemudian pada Maret 2020 sudah diperluas hingga menjadi 51 tempat tidur.

"Dengan perluasan ini, berarti RSUD dr Moewardi saat ini dapat menampung 108 pasien Covid-19 termasuk bayi dan anak-anak," ungkapnya.

Eko menyebut, perluasan ruang perawatan pasien Covid-19 berdampak pada Sumber Daya Manusia (SDM) serta kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas. Kelangkaan APD terutama masker bedah dan masker N95 saat ini masih menjadi perhatian khusus manajemen. "Meskipun masyarakat sudah aktif dalam berdonasi, tetapi kebutuhan APD ini sangat tinggi sehingga RSUD dr Moewardi juga mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Pusat dalam hal pemenuhan kebutuhan masker," paparnya.

Karenanya, RSUD dr Moewardi mengimbau masyarakat untuk membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah,.jangan mudik dulu, jaga jarak, selalu gunakan masker kain apabila terpaksa harus keluar rumah, rajin mencuci tangan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga peningkatan jumlah pasien dapat ditekan dan bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement