Rabu 29 Apr 2020 19:21 WIB

Bandung Belum Putuskan Perpanjangan PSBB

Warga Kota Bandung diklaim mulai memahami aturan PSBB.

Petugas melakukan pemantauan di titik pemeriksaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Perbatasan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Titik pemeriksaan di perbatasan Kota Bandung tersebut memeriksa kendaraan dari arah Garut, Tasik, dan Sumedang yang akan masuk ke Kota Bandung selama pelaksanaan PSBB di Bandung Raya dua minggu ke depan.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas melakukan pemantauan di titik pemeriksaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Perbatasan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Titik pemeriksaan di perbatasan Kota Bandung tersebut memeriksa kendaraan dari arah Garut, Tasik, dan Sumedang yang akan masuk ke Kota Bandung selama pelaksanaan PSBB di Bandung Raya dua minggu ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung belum memutuskan mengajukan perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pembatasan itu sudah berjalan lebih dari sepekan di Bandung Raya, dan akan berakhir pekan ini.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, keputusan memperpanjang PSBB perlu menempuh evaluasi menyeluruh dan analisa holistik. Termasuk jevaluasi kabupaten dan kota lainnya di wilayah Bandung Raya.

"Kita lihat nanti apakah setelah 14 hari, perpanjang atau tidak," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung itu di Bandung, Rabu.

Saat ini, kata dia, masyarakat di wilayah Kota Bandung sudah mulai memahami tentang pelaksanaan PSBB. Hal itu sudah nampak dari adanya penurunan angka pelanggaran yang dilakukan.

"Masyarakat mulai sadar dan sudah bisa patuh aturan. Seperti menggunakan masker serta dalam berkendara seperti tidak berboncengan," kata Oded.

Dia juga mengapresiasi kinerja aparat kewilayahan di tingkat RT dan RW yang telah mendukung pelaksanaan PSBB. Menurut dia, partisipasi RT dan RW telah mampu menjaga masyarakat agar diam di rumah. "Tetapi agar lebih maksimal, harus terus diingatkan," katanya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, sudah ada 225 kasus positif virus corona di sana. Dari angka tersebut, 20 di antaranya sembuh dan 30 lainnya meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement