Rabu 29 Apr 2020 21:03 WIB

Akademisi Sarankan Palu Segera Usulkan PSBB

Hingga Rabu petang ada 15 tambahan kasus positif Covid-19 dari Palu.

Petugas melakukan sterilisasi kepada warga yang masuk ke wilayah Kota Palu pada jalur Trans Sulawesi di Kelurahan Tawaeli, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Selasa (14/4/2020). Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memperpanjang masa tanggap darurat COVID-19 di daerah tersebut hingga 29 Mei 2020 menyusul masih meningkatnya penyebaran virus tersebut
Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO
Petugas melakukan sterilisasi kepada warga yang masuk ke wilayah Kota Palu pada jalur Trans Sulawesi di Kelurahan Tawaeli, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Selasa (14/4/2020). Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memperpanjang masa tanggap darurat COVID-19 di daerah tersebut hingga 29 Mei 2020 menyusul masih meningkatnya penyebaran virus tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri Palu Dr Lukman S Thahir MA menyarankan ke Pemerintah Kota Palu segera mengusulkan status ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu menjadi daerah yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu guna mencegah penularan Covid-19 meluas.

"Data-data yang ada menunjukkan adanya peningkatan jumlah positif Covid-19 yang semakin tinggi. Hemat saya pemerintah daerah segera ajukan PSBB ke Kemenkes sebelum semuanya terlambat," kata Lukman di Palu, Rabu (29/4).

Pusdatina Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan hingga Rabu petang jumlah positif Covid-19 di Sulteng telah mencapai 47 orang. Dari jumlah itu 15 diantaranya di Kota Palu.

Dari total tiga orang meninggal, terbanyak juga di Kota Palu yakni dua orang. Satu penderita lainnya di Kabupaten Morowali Utara.

Hingga Rabu jumlah PDP tertinggi juga di Kota Palu yakni 14 orang dari 49 pasien yang tersebar di Sulteng.

Dari 13 kabupaten/kota di Sulteng hanya dua kabupaten yang tidak memiliki daftar PDP yakni Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.

Lukman menduga penyebaran virus corona di Kota Palu bukan lagi berasal dari orang luar daerah, tetapi sudah terjadi transmisi lokal dimana penyebarannya terjadi antara warga satu dengan warga lainnya."Ini harus segera kita antisipasi sebelum semuanya terlambat," kata Lukman.

Mantan Rektor Universitaa Alkhairaat itu mengatakan pembatasan sosial yang diberlakukan saat ini belum efektif sehingga jumlah pasien yang terjangkit terus meningkat.

Lukman yakin jika PSBB diberlakukan pembatasan sosial akan semakin efektif, namun pemerintah harus mengantisipasi kemungkinan semakin lesunya perputaran ekonomi karena aktivitas warga semakin kecil.

Sementara itu Juru Bicara Pusdatina Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah Haris Karimin mengatakan dari 15 kasus positif di Kota Palu, tujuh diantaranya positif dari orang tanpa gejala (OTG).

Dia mengatakan kasus OTG tersebut telah menjadi indikator bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Palu sudah masuk pada level transmisi lokal.

Namun, sehari sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu dr Husaemah mengatakan Kota Palu belum masuk pada level transmisi lokal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement