Rabu 29 Apr 2020 19:59 WIB

Bencana Hidrometeorologi Masih Melanda Beberapa Wilayah

Banjir dan longsor terjadi di beberapa titik wilayah Aceh, Jateng, Kaltim, dan DKI.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangaj Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi masih melanda beberapa wilayah Indonesia mulai awal 2020 hingga akhir April. Banjir dan longsor terjadi di beberapa titik wilayah Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan DKI Jakarta.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo menyebutkan banjir terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Selasa lalu (28/4). "Bencana ini mengakibatkan 2.000 kepala keluarga (KK) terdampak," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/4). 

Baca Juga

Ia menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu faktor pemicu banjir yang merendam rumah dan fasilitas umum lain. Meskipun berangsur surut, ia melanjutkan, tinggi muka air masih berada pada 50 sentimeter (cm) pada pagi ini (29/4). 

Bencana yang sama terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Agus menyebutkan, genangan yang merendam 294 hektare sawah teridentifikasi di Desa Bojong, Kecamatan Kayuwangetan. 

Meskipun terdampak banjir, warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Kendati demikian, ia mengakui tidak ada korban jiwa akibat bencana ini. 

Masih di wilayah Kabupaten Cilacap, tanah longsor terjadi di Desa Dondong, Kecamatan Kasugihan. Ia mendapatkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan panjang longsoran mencapai 8 meter. 

Longsor ini terjadi di wilayah dengan kemiringan tebih 35 derajat. "Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut," ujarnya.

Di samping longsor, ia menyebutkan retakan tanah terjadi di Kabupaten Cilacap, tepatnya Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur. Retakan mengakibatkan satu unit rumah rusak berat. 

Sedangkan di Kalimantan Timur, ia menyebutkan banjir menggenang beberapa titik di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dua kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Sepaku, dengan wilayah Desa Karang Jinawi, Tengin Baru, Sukara dan Kelurahan Sepaku. 

Di wilayah Kecamatan Penajam, banjir menggenani Kelurahan Nenang dan Lawe. Banjir pun telah surut, namun hanya Kelurahan Sepaku masih terjadi genangan. 

Tak hanya itu, ia menyebutkan genangan sempat terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat beberapa waktu lalu, meskipun segera surut. 

Data dari Januari hingga April 2020, bencana hidrometeorologi masih menempati urutan teratas kejadian bencana di Indonesia. Total kejadian banjir berjumlah 437 kali, puting beliung 355, tanah longsor 267 dan kekeringan satu, sedangkan bencana lain yaitu kebakaran hutan dan lahan 119, gempa bumi empat, erupsi gunung api tiga, dan gelombang pasang dan abrasi dua.

"Menyikapi potensi bahaya, masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga dan waspada terhadap potensi bencana alam di tengah bencana non-alam, yaitu virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang melanda seluruh provinsi di Indonesia," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement