Sesi liburan musim panas tahun ini adalah masa-masa suram bagi industri pariwisata Eropa. Tempat-tempat liburan tradisional yang biasanya penuh sesak, kemungkinan besar belum bisa beroperasi penuh karena pembatasan dan lockdown.
"Agaknya tidak mungkin turis Jerman akan melakukan perjalanan ke Spanyol atau Yunani musim panas ini," kata Komisaris Urusan Pariwisata Uni Eropa Thomas Bareiss. Yang lebih mungkin, mereka akan berlibur di Jerman, yang menurut dia menawarkan "tujuan-tujuan wisata yang indah" juga.
Bagi negara-negara di Eropa Selatan, yang biasanya menjadi tujuan utama wisatawan Jerman, situasi tahun ini adalah bencana. Industri pariwisata memprediksikan penurunan pemesanan paket liburan sampai 70 persen. Komisi Uni Eropa memperkirakan, sektor pariwisata akan kehilangan sampai 90 persen omzetnya. Yang paling terpukul adalah maskapai-maskapai penerbangan dan pelayaran.
Di Uni Eropa, industri pariwisata berkontribusi sampai 10 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB). Di beberapa negara yang jadi tujuan wisata tradisional, seperti Yunani, Spanyol atau Malta, pangsa industri perjalanan dan wisata bisa mencapai 20-25 persen PDB. Menurut Komisi Uni Eropa, Spanyol menghasilkan sekitar 145 miliar euro per tahun di sektor pariwisata, sedangkan di Jerman, hotel dan operator tur bisa menghasilkan sekitar 240 miliar euro per tahun.
Kapan dan bagaimana?
Pemilik hotel dan operator wisata pantai di Italia sedang mengembangkan konsep menjaga jarak, untuk memastikan protokol kesehatan tetap dilaksanakan ketika wisatawan berdatangan. Antara lain dengan konstruksi kaca plexi (plexiglas) di pantai untuk membagi-bagi tempat, dan hotel yang hanya diisi sebagian dari kapasitasnya. Tempat makan dan meja diatur sedemikian rupa untuk memenuhi jarak aman dua meter, dan makanan akan disajikan langsung di meja tamu, tidak diatur seperti biasanya di satu meja panjang dengan sistem buffet atau prasmanan.
Yang belum jelas, kapan pembatasan dan lockdown akan berakhir? Hingga saat ini, setiap negara menentukan sendiri kebijakan pelonggaran. Banyak bandar udara yang belum mengoperasikan penerbangan internasional. Yunani sedang mempertimbangkan semacam koridor pariwisata dari Eropa Barat. Pesawat khusus akan menerbangkan wisatawan ke resor-resor liburan yang terverifikasi bebas virus, kata Menteri Pariwisata Yunani Charis Theocharis. Wisatawan yang datang juga harus melalui cek kesehatan. Belgia sedang mempertimbangkan pembuatan kartu akses untuk pantai. Negara-negara lain mencoba mengembangkan pariwisata di pedesaan untuk mengantisipasi pembatasan di kawasan pantai.
Para menteri dalam negeri Uni Eropa masih membahas rencana terkoordinasi untuk membuka kembali perbatasan bagi wisatawan. Tetapi ini bukan hal mudah, sebab di dalam negeri sendiri kebijakannya berbeda-beda. Ada tempat yang masih memberlakukan pembatasan ketat, ada yang mulai melakukan pelonggaran.
Memberi rasa aman bagi wisatawan
Maria Frontera, ketua asosiasi perhotelan di pulau wisata Spanyol, Mallorca, mengatakan, hal yang utama sekarang adalah memberikan rasa aman kepada para wisatawan.
Yang penting "bukan bagaimana kembali ke keadaan semula sesegera mungkin, tetapi apa langkah-langkah keamanan yang diperlukan“, katanya. "Kita harus membangun kepercayaan. Tujuan utamanya adalah mengendalikan situasi dan mengkomunikasikannya secara kredibel kepada publik. Harus diawali dengan ini, sebelum semuanya berjalan kembali."
Organisasi Pariwisata Dunia PBB, UNWTO, memperkirakan, 96 persen dari semua tujuan liburan di seluruh dunia tidak dapat dicapai selama pandemi virus corona. Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili menyerukan agar segera disusun konsep untuk mengakhiri pembatasan.
"Krisis ini telah menunjukkan kepada kita kekuatan solidaritas lintas batas," ujar Zurab Pololikashvili. Tetapi "kata-kata baik saja tidak akan menyelamatkan jutaan pekerjaan“ di sektor pariwisata yang terancam hilang. UNWTO mengimbau negara-negara agar memberi dukungan kepada sektor pariwisata sehingga dapat membuka jalan dalam membangun kembali ekonomi. (hp/vlz)