Rabu 29 Apr 2020 22:39 WIB

Petani Nagekeo Budidaya Sawi Hijau Organik Penangkal Corona

Petani Nagekeo budidayakan sawi dengan cara hidroponik

Petani Nagekeo budidaya sawi hijau organik denga teknik hidroponik
Foto: Kementan
Petani Nagekeo budidaya sawi hijau organik denga teknik hidroponik

REPUBLIKA.CO.ID, NAGEKEO -- Irfandi Musrin, petani di Kecamatan Aesesa, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kian termotivasi bertani setelah Asisten II Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Syarif Ibrahim mendorongnya meningkatkan kualitas dan kuantitas sawi hijau organik. Hal itu karena gizinya tinggi untuk menambah imunitas tubuh menangkal virus Corona.

Irfandi Musrin yang akrab disapa Fandi membudidayakan sawi hijau pola hidroponik, memanfaatkan media tanam pipa pralon. Sebanyak 720 bibit sawi hijau dibudidayakan pada 40 pipa pralon dengan 720 lubang pada lahan dekat rumahnya di Kelurahan Mbay I, Kecamatan Aesesa di bawah binaan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Danga.

"Saya menanam sayuran dan buah-buahan termasuk sawi hijau dengan pola hidroponik tanpa pestisida. Jadi aman dikonsumsi dan memenuhi standar kesehatan," kata Fandi kepada Asisten II Setda, Syarif Ibrahim yang didampingi Kifin Bhabha, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nagekeo - NTT.

Kunjungan yang diinisiasi Kepala BPP Danga, Matilde Aso dimaksudkan memberi dukungan pada Irfandi Musrin, untuk memotivasi petani lainnya di Nagekeo terutama generasi milenial untuk inovasi budidaya tanaman hortikultura dengan pola hidroponik.

"Semoga kerja keras Fandi akan ditiru para petani lainnya di sini, terutama kalangan milenial. Kondisi saat ini, di tengah pandemi Covid-19 masyarakat harus cukup pangan. Imunitas harus ditingkatkan salah satunya dari sawi hijau organik," kata Syarif Ibrahim.

Sawi hijau, menurut Matilde Aso merujuk pada sejumlah referensi diketahui memiliki kandungan folat, kalium, vitamin C, vitamin B6, vitamin K, zat besi, fosfor, kalsium, magnesium, seng dan rendah kolesterol sehingga layak untuk imunitas tubuh menangkal Corona. Khasiatnya antara lain menyehatkan jantung dan menguatkan tulang.

Penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Yulia Tri Sedyowati, pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi NTT mengatakan selain dukungan pusat, maka pemerintah daerah berperan penting mendukung dan mendampingi petani tetap produktif khususnya di tengah pandemi Covid-19, seperti diinstruksikan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, mengingatkan petani dan penyuluh mematuhi Protokol Kesehatan di lahan pertanian, meskipun tergolong zona hijau yang berlimpah cahaya matahari untuk menangkal virus Corona.

"Gunakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan dengan sabun di air mengalir," kata Dedi Nursyamsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement