REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China mengatakan, warga Amerika Serikat (AS) dan dunia perlu mengetahui kapan pertama kalinya virus corona jenis baru (Covid-19) mulai terjadi di Negeri Paman Sam. Pernyataan ini datang setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompe mengkritik China atas respons terhadap wabah yang menjadi pandemi global tersebut.
“Pemerintah China terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam tanggapan terhadap Covid-19. Sebanyak dua ahli dari AS berada di Cina dalam misi bersama WHO pada akhir Januari lalu. Mengapa tidak meminta para ahli di AS mencari kapan pertama kali virus dimulai di negaranya, dunia berhak mengetahui,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, melalui akun jejaring sosial Twitter, dikutip CGTN pada Rabu (29/4).
Hua mencatat bahwa dua ahli Amerika melakukan perjalanan ke China pada akhir Januari sebagai misi bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan China. Dalam misi ini studi lapangan tentang virus corona jenis baru dilakukan di berbagai wilayah Negeri Tirai Bambu.
Dalam timeline Covid-19 yang dimiliki China, negara itu mencatat pemberitahuan kepada WHO dan AS tentang wabah virus corona jenis baru pada 3 Januari. Sementara itu, kasus Covid-19 pertama yang dilaporkan di AS tanggal 21 Januari. Namun, belum jelas kapan wabah sebenarnya dimulai di negara itu.
Hua lebih lanjut menyebutkan tentang sebuah dokumen yang bocor dari Partai Republik AS berisi saran agar kandidat merujuk kesalahan China atas pandemi Covid-19. Memo yang dikirim oleh Komite Senator Republik dilaporkan memandu kandidat untuk menyudutkan tentang bagaimana China bersikap menutupi adanya wabah hingga menyebar secara global.
"Lebih baik berhenti dan ambil kembali serangan sistematis, terorganisasi, fitnah, dan pencemaran nama baik terhadap Cina,” kata Hua.