REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat bulan suci Ramadhan umat Islam berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya. Ustadz Bobby Herwibowo mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW juga menjadi lebih sangat dermawan saat tiba bulan Ramadhan.
Ustadz Bobby mengingatkan umat Islam agar tidak melupakan ibadah sosial saat Ramadhan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Umat Islam juga diingatkan untuk tidak berlebihan saat berbuka dan sahur seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
"Kalau sedang berpuasa tidak usah berlebihan. Yang kita lakukan saat berpuasa adalah berempati atas lapar dan hausnya orang-orang di sekeliling kita yang kekurangan maka dengan empati ini sesungguhnya kita menjadi orang yang paripurna," kata Ustadz Bobby saat diwawancarai Republika.co.id belum lama ini.
Ustadz lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, ini menerangkan, Rasulullah saat berbuka puasa dan sahur dalam banyak hadits disebutkan hanya meminum air dan memakan kurma. Rasulullah tidak berlebihan. Jadi, tidak ada makanan yang spesial saat berbuka dan sahur. Umat Islam juga sebaiknya tidak perlu mengada-ada makanan yang tidak perlu saat buka maupun sahur.
Lebih baik dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini umat Islam meningkatkan empati. Banyak saudara yang sangat membutuhkan pertolongan. Sangat banyak jumlah orang dalam status rentan kemiskinan dan orang miskin. Maka, akan ada banyak sekali masyarakat Indonesia yang menjadi berstatus miskin akibat wabah Covid-19.
"Dalam kondisi ini seharusnya (umat) meningkatkan sedekah," ujar ustadz pendiri Yayasan Askar Kauny ini.
Sahabat Ibnu Abbas menyampaikan bahwa Rasulullah adalah manusia paling dermawan. Kedermawanan Nabi lebih dahsyat lagi saat Ramadhan dan sering berjumpa dengan Malaikat Jibril. Kalau sudah masuk Ramadhan, dalam masalah kedermawanan, Rasulullah lebih kencang daripada angin yang bertiup.
"Dari testimoni sahabat Ibnu Abbas ini saya berkesimpulan bahwa kalau Ramadhan, ayo darmanya tingkatkan dan sedekahnya dibanyakkan kalau ingin puasa kita seperti Rasulullah. Para sahabat dan para ulama juga mengikuti sunnah ini. Jadi, perbanyak berbagi maka kalian akan mendapati iman kalian sempurna," kata Ustadz Bobby.
Ustadz penemu metode menghafal Alquran semudah tersenyum ini mengingatkan, agar sempurna imannya, umat Muslim tidak hanya melakukan ibadah mahdhah seperti sholat, Tarawih, shalat malam, dan dzikir, tetapi juga perlu melakukan ibadah sosial. Jadi, jangan lupa saat Ramadhan banyak sekali dimensi sosial yang Allah sebutkan.
Ia menyampaikan, Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang sedang sakit atau dalam perjalanan bisa mengganti ibadah puasa pada hari lain. Namun, bila tidak mampu menggantinya, bayarlah fidyah untuk makan orang miskin.
Diajarkan juga memberi makan untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa. Orang yang memberi makan untuk orang yang berbuka puasa akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berbuka.
"Jadi, dimensi sosialnya banyak sekali saat Ramadhan ini, dan puasa kita sebulan tidak Allah terima kecuali kita bayar zakat fitrah. Jadi, dimensi sosial puasa itu banyak. Kalau kita tidak ikuti itu maka tidak sempurna keimanan kita," katanya.
Ustadz Bobby mengingatkan, dalam kondisi wabah Covid-19 ini banyak orang yang bangkrut. Selain itu, banyak karyawan yang dirumahkan perusahaan. Banyak orang kebingungan dan membutuhkan pertolongan. Karena itulah, mari tunjukkan kepedulian kepada mereka.