Kamis 30 Apr 2020 10:19 WIB

Penutupan Ruas Jalan di Bandung Persempit Gerak Masyarakat 

Pihak kepolisian mempertimbangkan penutupan permanen selama PSBB.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Suasana kawasan Jalan Merdeka yang ditutup untuk kendaraan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020). Sejumlah ruas jalan protokol di Kota Bandung ditutup sementara dalam rangka pembatasan sosial dan pengurangan titik kumpul warga guna pencegahan penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/novrian arbi
Suasana kawasan Jalan Merdeka yang ditutup untuk kendaraan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020). Sejumlah ruas jalan protokol di Kota Bandung ditutup sementara dalam rangka pembatasan sosial dan pengurangan titik kumpul warga guna pencegahan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Satlantas Polrestabes Bandung resmi menutup ruas jalan Buahbatu, Rabu (29/4) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah berlangsung satu pekan. Diharapkan, buka tutup jalan bisa mempersempit ruang gerak masyarakat sehingga memilih untuk berdiam diri di rumah.

Sebelumnya, beberapa ruas jalan utama yang sudah dilakukan dibuka tutup yaitu jalan Asia Afrika, jalan Naripan-jalan Braga. Kemudian, Jalan Kejaksaan dan Jalan Markoni. Lalu, Jalur Dipenogoro dan Jalan Majapahit. 

Baca Juga

Kemudian, penutupan juga dilakukan di Jalur Merdeka, tepatnya dari simpang jalan Merdeka-Riau-jalan Merdeka-Aceh dan jalur Dago-Cikapayang. Selain itu, Jalan Purnawarman.

"Dengan hal tersebut, mudah-mudahan semakin mempersempit pergerakan masyarakat agar tetap diam di rumah," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Rabu (29/4). 

Rencananya ke depan ruas jalan Gatoto Subroto, Jalan Dewi Sartika dan simpang lima Jalan Asia Afrika akan diberlakukan buka tutup. Ia pun mengaku akan berkoordinasi dengan jajaran Polrestabes Bandung dan Dishub Kota Bandung terkait hal itu. 

Ia menambahkan, pihaknya pun mengusulkan agar dibangun check point (titik pantau) yang berdekatan dengan jalur putar balik. Hal itu bertujuan agar petugas bisa lebih tegas meminta warga yang tidak berkepentingan balik arah.

"Kita lihat secara situasional, minimal di pusat kota kita lock dulu. Ketegasan di cek poin juga penting. Tegas tapi humanis kalau memang tidak memenuhi protokol kesehatan WHO," katanya.

Petugas di titik pantau pun akan berjaga selama 24 jam dan memiliki kesamaan aturan. "Saya pikir kalau shift tidak terlalu susah, sekarang ada dua shift," katanya.

Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Bayu Catur Prabowo mengatakan penutupan ruas jalan Buahbatu dilakukan karena masih ramai dilintasi pengendara dari jalur Selatan, Kabupaten Bandung. Penutupan ruas jalan tersebut katanya masih bersifat buka tutup di jam-jam tertentu.

"Kita akan melihat perkembangan situasi, apakah buka tutup atau permanen.  Sementara pagi-siang (ditutup), siang dibuka. Sore sampai malam ditutup," ujarnya saat meninjau ruas jalan.

Pascapenutupan ruas jalan tersebut, ia mengatakan para pengendara roda dua dan empat bisa melintasi ke arah Moch Toha dan ke Kiaracondong. Selain itu katanya masih terdapat jalur kecil yang bisa dilintasi kendaraan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement