Kamis 30 Apr 2020 13:19 WIB

Petani Minahasa Selatan Sukses Budidaya Cabai Keriting

Hingga akhir April Petani Minahasa Selatan laksanakan panen keenam total 6,5 ton

Hingga akhir April Petani Minahasa Selatan laksanakan panen keenam total 6,5 ton
Foto: BPPSDMP
Hingga akhir April Petani Minahasa Selatan laksanakan panen keenam total 6,5 ton

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA SELATAN -- Bantuan Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan di Provinsi Sulawesi Utara 'berbuah manis' bagi sejumlah petani cabe rawit di Desa Tambelang, Kecamatan Maesaan, yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) Anuma.

Hingga pekan keempat April 2020, petani di Desa Tambelang telah melaksanakan panen keenam dengan total produksi 6,5 ton. Harga jual Rp 8.000 per kg di tingkat petani menghasilkan omset Rp 52 juta padahal luas lahan hanya 0,7 hektar seperti dimiliki Donny Lembong.

Keuntungan berlipat ganda tersebut bermodalkan bantuan Pemkab berupa tiga rol plastik mulsa, pupuk organik 600 kg, pupuk kimia 100 kg dan pupuk hayati ekstragen 10 liter, sementara bibit cabai keriting disediakan oleh petani.

Kabar gembira tersebut tak lepas dari 'tangan dingin' Mikhail Ramses Dawit, penyuluh pertanian di Kecamatan Maesaan, yang mendorong petani binaannya menanam cabai keriting karena harganya kerap berfluktuasi sehingga menjadi salah satu pemicu inflasi daerah dan nasional.

Keberhasilan Donny Lembong, Ketua Poktan Anuma di Desa Tambelang direplikasi oleh Mikhail Ramses Dawit kepada empat Poktan binaannya di Kecamatan Maesaan. Sukses Mikhail RD diapresiasi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Leli Nuryati pada kegiatan 'Mentan Sapa Petani' melalui Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] di kantor pusat Kementerian Pertanian RI, belum lama ini.

Leli Nuryati mengharapkan Mikhail RD mendorong lebih banyak petani untuk mengembangkan budidaya tanaman spesifik lokasi, yang hasil produksinya menguntungkan petani."Kami juga menyampaikan salam serta arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo agar petani dan penyuluh di Minahasa Selatan mematuhi Protokol Kesehatan. Kenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk menangkal virus Corona," kata Leli Nuryati.

Penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Edizal, pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Sulawesi Utara mengatakan selain budidaya cabai keriting, Mikhail RD juga membina petani binaannya di Minahasa Selatan untuk menanam talas [bete] dan kacang merah [brenebon] karena merupakan pangan lokal yang disukai masyarakat.

"Talas termasuk gampang dibudidayakan. Banyak ditanam di bawah pohon cengkeh dan kelapa. Usia tanam delapan bulan. Hasilnya mencapai 50 kg dari satu rumpun. Harga jual cukup bagus sekitar Rp 2.400 per kg untuk dikonsumsi atau menjadi produk olahan seperti keripik," kata Edizal.

Sementara kacang merah dihargai Rp 20 ribu di tingkat petani setelah masa tanam dua bulan sudah dapat dipanen untuk konsumsi masyarakat setempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement