Kamis 30 Apr 2020 15:01 WIB

Lapangan Bola di Simprug Jadi RS Darurat Corona

Itu merupakan extension dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP).

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Pertamina menyiapkan lapangan bola Simprug yang disulap menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.
Foto: Pertamina
Pertamina menyiapkan lapangan bola Simprug yang disulap menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sukses menjadikan Rumah Sakit (RS) Pertamina Jaya dan Hotel Patra Comfort Jakarta menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, Pertamina menyiapkan lapangan bola Simprug yang disulap menjadi RS rujukan Covid-19. RS darurat itu berdiri di atas lapangan sepak bola seluas 22.700 meter persegi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, rumah sakit darurat Covid-19 di lapangan bola Simprug merupakan extension dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). Seluruh pembangunan dan penyediaan alat kesehatan serta tenaga medis berada dalam pengawasan RSPP.

"Tahapan pembangunan meliputi konstruksi fisik, penyediaan alat kesehatan (alkes), tenaga medis, IT, dan setup alkes," kata Fajriyah dalam siaran pers, Kamis (30/4).

Rencananya, RS Darurat Covid-19 ini memiliki kapasitas 300 bed yang terdiri dari 153 bed non-ICU, 31 bed ICU, 19 bed HCU, dan 10 Bed IGD. Seluruh ruangan di RS Darurat Covid-19 ini dilengkapi negative pressure dan filter hepa sehingga udara yang dilepaskan keluar rumah sakit tetap aman untuk lingkungan.

Fajriyah menambahkan, rumah sakit darurat menyiapkan fasilitas prima mengikuti standar rumah sakit pada umumnya. Di antaranya kehadiran ruang dokter, ruang perawat, nurse station, instalasi jenazah, instalasi sterilisasi, laboratorium (PCR, Hematologi, dan AGD), instalasi farmasi, pusat gizi, instalasi screening, ruang radiologi, ruang operasi, hingga ruang dekontaminasi.

“Bahkan dalam rumah sakit ini disediakan pula fasilitas peralatan canggih seperti CT Scan 32 /64 slice, CCTV 2 arah hingga central monitor,” ujar Fajriyah.

Rumah sakit darurat itu sudah memasuki progress pekerjaan 35 persen sejak awal pekerjaan pada 22 April 202. Rencananya baru mulai beroperasi pada 1 Juni 2020. Konstruksi pembangunan rumah sakit darurat dilaksanakan oleh Patra Jasa.

"Sementara pengadaan fasilitas kesehatan dan perlengkapan rumah sakit modular ini, termasuk penyediaan SDM untuk tenaga medis dilakukan oleh Pertamina Bina Medika IHC," jelas Fajriah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement