Kamis 30 Apr 2020 15:24 WIB

China Tolak Penyelidikan Covid-19 untuk Salahkan Negara

China membantah tudingan negaranya membuat virus corona di laboratorium.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Kehidupan mulai kembali normal di Beijing, China. Pada Ahad (19/4) jumlah kasus corona baru mencapai titik terendah.
Foto: EPA
Kehidupan mulai kembali normal di Beijing, China. Pada Ahad (19/4) jumlah kasus corona baru mencapai titik terendah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng menolak penyelidikan internasional Covid-19 yang bertujuan menstigmakan negaranya. Apalagi sebelum proses dilaksanakan, negaranya sudah diasumsikan bersalah atau bertanggung jawab atas pandemi.

Le mengatakan negaranya sangat terbuka dan jujur. China mendukung pertukaran profesional antar-ilmuwan, termasuk pertukaran untuk meninjau serta merangkum pengalaman. Namun, Le melihat negaranya menghadapi tudingan tidak berdasar, khususnya terkait seruan penyelidikan internasional Covid-19.

Baca Juga

“Seseorang seharusnya tidak menuduh China terlebih dulu dan kemudian menjalankan apa yang disebut investigasi internasional hanya untuk membuat bukti. Ini adalah penyelidikan sewenang-wenang berdasarkan anggapan bersalah. Itulah yang kami lawan dengan tegas,” kata Le saat diwawancara NBC yang transkripnya dirilis Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (30/4).

Dia menilai penyelidikan internasional harus memiliki dasar yang kuat. Namun, Le mempertanyakan mengapa investigasi itu hanya membidik negaranya. 

“Apakah ada bukti yang menunjukkan China memang memiliki masalah? Mengapa tidak ada investigasi di negara lain? Bahkan demi meninjau perbaikan, maka dari segi sains, bukankah negara-negara dengan penyebaran cepat dan gelombang kasus yang dikonfirmasi serta fatal memiliki masalah mereka sendiri? Kami menentang investigasi yang didorong oleh politik untuk tujuan menstigmakan China,” ucap Le.

Beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan Swedia telah menyerukan penyelidikan independen untuk mengungkap asal-usul Covid-19. Mereka menilai penyelidikan itu logis dan penting dilakukan.

AS memiliki kecurigaan bahwa virus corona berasal dari laboratorium Wuhan Institute of Virology. China telah membantah hal tersebut. Beijing meyakinkan Covid-19 muncul secara alami dan tidak disintesis secara artifisial. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement