Kamis 30 Apr 2020 18:44 WIB

Presiden Soroti Ancaman Krisis Pangan

FAO sudah memberikan peringatan akan terjadinya krisis pangan.

Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti sejumlah masalah yang mungkin akan dihadapi Indonesia pada masa mendatang seperti krisis pangan, ketahanan energi, dan sistem jaring pengaman sosial. Jokowi meminta para menteri, kepala daerah, dan kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) merancang strategi besar bagi Indonesia untuk menghadapi krisis tersebut.

"Saat ini hingga beberapa tahun ke depan ada banyak persoalan kita harus selesaikan. Sektor pangan misalnya FAO sudah memberikan peringatan akan terjadinya krisis pangan, bencana kelaparan yang mengancam dunia 135 juta orang terancam kelaparan atau bahkan mengalami lebih buruk dari itu," kata Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2020 melalui video conference di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (30/4).

Baca Juga

"Karena itu ketersediaan pangan, food security, sangat penting bagaimana dengan kesiapan produksi pangan kita, bagaimana kesiapan industri pengolahan pasca panen, bagaimana efisiensi rantai pasok dan distribusi semua harus kita lihat lagi dan kita harus siapkan strategi besar menghadapi itu ke depan," ujar Jokowi melanjutkan.

Selanjutnya di sektor ketahanan energi, Presiden Jokowi menyoroti naik-turunnya harga minyak mentah dunia. "Sektor energi juga demikian bagaimana di tengah volatilitas harga minyak mentah dunia saat ini yang tiba-tiba jatuh dari 60 (dolar AS) ke sekarang 20-an (dolar AS), itu sebuah volatilitas yang sangat besar sekali," ucapnya.