REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sudah ada sembilan juta masyarakat yang mendaftar kartu prakerja hingga saat ini. Dari jumlah itu, sebanyak 456 ribu atau peserta gelombang pertama dan kedua telah mendapatkan saldo bantuan prakerja.
"Terbanyak di Jakarta, kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," ujar Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Joko, Kamis (30/4).
Airlangga menerangkan, peserta yang mendaftar kartu pekerja hampir dari seluruh wilayah di Indonesia. Untuk proses pencairan saldo bantuan, peserta menggunakan fasilitas perbankan maupun dompet digital.
"18 persen gunakan fasilitasnya pake cash melalui perbankan lewat BNI, sisanya 72 persen pake e-wallet atau e-money," ungkapnya.
Melalui program kartu prakerja, Pemerintah memberikan dana sebesar Rp 3.550.000 bagi peserta yang lolos sebagai penerima Kartu Prakerja 2020. Rinciannya, sebesar Rp 1.000.000 digunakan untuk membayar pelatihan online Kartu Prakerja, dan sisanya untuk insentif.
Untuk insentif Kartu Prakerja terdiri dari dua bagian, yakni insentif pasca-penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan (Rp 2.400.000). Kemudian insentif pasca-pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per survei untuk 3 kali survei (Rp 150.000).