REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19 turut memengaruhi proses kreatif bermusik Slank. Gitaris Slank, Abdee Negara, mengakui situasi demikian menjadikan ada lebih banyak waktu untuk menggali inspirasi.
"Biasanya seniman semakin hidup susah, semakin terkungkung, suram, karyanya bisa lebih banyak dan lebih baik. Untuk sisi kreativitas, saya rasa malah lebih bagus. Cuma kalau untuk manggung ini yang agak repot," kata Abdee.
Akibat anjuran karantina mandiri, Slank mau tidak mau harus menangguhkan sejumlah konser. Abdee mengapresiasi sejumlah musisi yang melakukan alternatif konser secara virtual. Dia mengatakan, Slank belum memiliki rencana, tetapi tidak menutup kemungkinan itu.
Sejak corona mewabah, personel Slank lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga masing-masing. Meski demikian, proses berkarya tetap berjalan. Band tengah mempersiapkan lagu yang didedikasikan bagi para "pahlawan jalanan".
"Pahlawan jalanan" yang dimaksud adalah pekerja sektor informal yang tetap berjibaku mencari nafkah dan tidak bisa berkegiatan dari rumah. Mereka termasuk tukang parkir, pedagang asongan, sopir angkot, pengemudi ojek daring, dan masih banyak lagi.
Abdee mengatakan, kondisi pandemi berdampak pada penghasilan mereka, bahkan membuat sebagian orang kehilangan pekerjaan. Karena itu, dia mengajak masyarakat yang berkecukupan untuk mengulurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Secara pribadi, Abdee mengatakan, dirinya banyak merenung selama di rumah saja. Pria 50 tahun kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, itu mengatakan, ada beragam hal dan berbagai pihak yang selama ini terlewat dari perhatiannya.
"Setelah pandemi, PSBB, baru terasa mereka sangat memengaruhi hidup kita. Logistik makanan bisa sampai ke rumah kita, mengirim barang-barang yang kita butuhkan, para pekerja medis. Ini saatnya balik membantu mereka, memberi mereka semangat," ujarnya.