Kamis 30 Apr 2020 23:34 WIB

Hujan Deras Putus Jembatan Ruas Jalan Banten-Jawa Barat

Ruas jalan yang melintasi kawasan hutan konservasi TNGHS itu sangat rawan longsor.

Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Jembatan ruas jalan penghubung Provinsi Banten dan Jawa Barat melintas di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Cipanas-Sobang-Citorek-Warung Banten-Sukabumi terputus akibat hujan deras yang menyebabkan aliran Sungai Ciberang meluap Kamis (30/4) siang.

"Jembatan yang putus itu berlokasi di Desa Muhara Kecamatan Lebak Gedong," kata Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Kabupaten Lebak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro saat dihubungi di Lebak.

Pihaknya saat ini sudah menyiapkan alat berat untuk memperbaiki jembatan yang putus akibat tergerus longsor. Perbaikan jembatan tersebut agar ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi kembali normal.

Sebab, ruas jalan yang melintasi kawasan hutan konservasi TNGHS tersebut sangat rawan longsor jika curah hujan tinggi. Saat ini, hujan lebat disertai petir dan angin kencang di daerah itu cukup berpeluang menimbulkan longsor dan mengakibatkan ruas jalan dan jembatan terputus.

"Kami berusaha secepatnya jembatan itu diperbaiki kembali agar perhubungan kedua provinsi berjalan normal," katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah kendaraan yang hendak menuju Citorek Kecamatan Cibeber terpaksa melintasi Kecamatan Cipanas-Muncang-Sobang dengan jarak tempuh cukup jauh akibat jembatan terputus.

"Kami lebih memilih jalur alternatif dengan jarak tempuh cukup jauh karena tidak ada lagi akses lalu lintas," kata Samudi, seorang sopir kendaraan pribadi yang hendak menuju Citorek Kabupaten Lebak.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement