Jumat 01 May 2020 14:15 WIB

Satu Warga Indramayu Meninggal Sempat Kontak dengan Pemudik

Hasil tes swab satu warga Indramayu yang meninggal positif Covid-19.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Hotel Wiwi Perkasa di Indramayu, Jawa Barat menyiapkan 61 kamar untuk hunian sementara bagi tenaga medis yang bekerja di RSUD Indramayu. (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Hotel Wiwi Perkasa di Indramayu, Jawa Barat menyiapkan 61 kamar untuk hunian sementara bagi tenaga medis yang bekerja di RSUD Indramayu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Indramayu yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu, dipastikan terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien memiliki riwayat kontak dengan anak dan menantunya yang pulang dari Jakarta.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menjelaskan, pihaknya menerima hasil tes swab dari Labkesda Provinsi Jawa Barat pada Kamis (30/4) pukul 08.59 WIB. Hasilnya, PDP asal Kecamatan Karangampel tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

Deden menerangkan, pasien laki-laki berumur 75 tahun itu pertama kali masuk ke RS Sentra Medika pada 18 April 2020 pukul 21.30 WIB. Pasien masuk ke UGD dengan keluhan demam, batuk, dan sesak.

Setelah dirawat selama satu hari dan kondisinya tak kunjung membaik, maka pasien disarankan untuk dirujuk ke RSUD Indramayu sebagai RS rujukan Covid-19. Pasien pun masuk RSUD Indramayu pada Senin (20/4) pukul jam 15.30 WIB.

Pasien masuk ke RSUD dengan keadaan gelisah dan sesak napas. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) kemudian mendiagnosisnya mengalami sindrome geriatrik, KAD, dan pneumonia bacterial, sehingga dinyatakan suspect Covid-19.

Petugas lantas melakukan pengambilan swab terhadap pasien pada Selasa (21/4). Pasien kemudian meninggal dunia pada Kamis (23/4) pukul 16.45 WIB dan dimakamkan sesuai protokol Covid-19.

"Dari hasil tracing maupun tracking yang kita dapatkan, pasien kontak dengan anak dan menantunya yang pulang dari Jakarta,’’ terang Deden.

Deden menambahkan, pihaknya sudah melakukan rapid test terhadap orang yang kontak erat dengan pasien sebanyak sembilan orang. Hasilnya negatif.

Sebelumnya, seorang warga asal Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien berumur 60 tahun itu kini telah meninggal dunia. Dari hasil tracing dan tracking, pasien itu kontak dengan anak dan menantunya yang pulang dari Jakarta.

Hingga Kamis (30/4) pukul 14.00 WIB, tercatat ada lima orang warga Kabupaten Indramayu yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, dua orang meninggal dunia, satu orang sembuh dan dua orang masih dalam perawatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement