Jumat 01 May 2020 15:54 WIB

Hasil Panen Raya Dinilai Bisa Tambal Defisit Pangan Daerah

Beberapa daerah mengalami defisit komoditas pangan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bahan pangan dijual di pasar tradisional, ilustrasi.
Foto: Blogspot.com
Bahan pangan dijual di pasar tradisional, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masa panen raya yang mulai berlangsung di Indonesia dinilai bakal dapat menutupi kelangkaan ketersediaan pangan di beberapa daerah saat situasi pandemi wabah virus Covid-19 sekarang.

"Dengan syarat, pemerintah daerah juga membantu pusat untuk melaporkan dan berkoordinasi apa saja stok bahan pangan yang mengalami kekurangan. Sehingga bisa diprioritaskan ke daerah itu dulu," ujar pengamat pertanian Univesitas Islam Riau, Ujang Paman Ismail, dalam keterangan resmi Kementerian Pertanian, Jumat (1/5).

Baca Juga

Menurut dia, pemerintah pusat memang berkewajiban memantau stok bahan pangan di seluruh daerah. Hal itu akan makin menguat bila pihak pemerintah daerah juga memonitor kondisi wilayahnya sendiri.

"Ada sinergi antar-keduanya (pemerintah pusat dan daerah). Sehingga datanya tidak kecolongan di mana dan komoditas pangan apa saja yang defisit. Apalagi sekarang kan sudah panen raya," ujarnya.

Ujang berpendapat, terpenting saat ini adalah segera mendistrisbusikan hasil panen raya ke daerah yang kekurangan bahan pangan. Dengan begitu, jaminan amannya stok pangan memang benar terealisasi.

Beberapa waktu lalu diketahui Presiden Jokowi pada rapat terbatas yang diselenggarakan virtual, Selasa (28/4), mengungkapkan bahwa dari laporan diterimanya ternyata ada beberapa daerah defisit komoditas pangan.

Menurut laporan tersebut yang disampaikan ke Presiden Jokowia, stok bahan pangan yang mengalami defisit antara lain stok beras, jagung, aneka cabai, bawang merah serta gula.

Presiden Jokowi pun meminta segera dilaksanakannya pendistribusian yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan pokok dari daerah surplus komoditas ke wilayah mengalami defisit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement