Jumat 01 May 2020 16:49 WIB

Kronologi Tes Swab 53 Tenaga Medis RS Sardjito

Keluarga pasien telat memberitahukan soal suami yang terpapar virus Corona.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Ruang Isolasi Khusus. Perawat memeriksa alat di ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta.
Foto: Republika/ Wihdan
Ruang Isolasi Khusus. Perawat memeriksa alat di ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Pihak Rumah Sakit mengungkap kronologi tes swab tenaga medis RS Sardjito. Tes ini bermula dari pasien perempuan yang positif Covid-19.  

Pasien yang sudah diisolasi di RSUP Dr. Sardjito, Sleman itu diketahui tertular dari sang suami. Awalnya pasien perempuan ini dirawat bukan karena faktor Covid. Selama dirawat ia ditunggui oleh suaminya tersebut. 

Baca Juga

"Didapati pasien non Covid-19 yang sedang dirawat ternyata positif yang tertular dari suaminya," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, Jumat (1/5).

Pasien maupun keluarga pasien ini terlambat memberi informasi kepada tenaga medis di Sardjito terkait riwayat perjalanan maupun kontak dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19. Sehingga, menyebabkan 53 tenaga medis di Sardjito harus menjalani tes swab.

Banu menyebut, saat suami pasien tersebut menemani di rumah sakit belum ada terdeteksi terinfeksi Covid-19. Namun, didapat keterangan dari anak pasien yang mengatakan bahwa suami pasien tersebut sempat melakukan rapid test dan tes swab di salah satu rumah sakit di Sleman dengan hasil positif Covid-19.

Selain itu, suami pasien tersebut juga sempat berinteraksi dengan pasien positif yang sudah meninggal sebelumnya. "Satu mobil dengan yang positif meninggal dunia tidak pernah diungkapkan juga. Dan saat menunggu istrinya ini baru muncul gejala dan (istrinya) periksa yang akhirnya diketahui positif," ujar Banu.

Ia tidak mengetahui kapan suami pasien ini dinyatakan positif Covid-19. Pihaknya pun tidak melakukan tindakan terhadap suami pasien ini karena sudah didiagnosa oleh rumah sakit lain. "Suami kami tidak tahu, dia ditegakkan diagnosa di RSUD Sleman," jelas Banu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement