REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan pelatihan dalam program kartu prakerja juga diberikan dalam skema offline, di samping online, usai penanganan Covid-19 rampung. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pelatihan dalam bentuk online merupakan satu-satunya opsi yang dimiliki pemerintah untuk momentum pandemi Covid-19 saat ini.
"Pelatihan saat sekarang dalam situasi covid adalah online. Tidak semua budget itu akan ditumpuk di online, tetapi nanti akan dibuka saat Covid-19 selesai dan direlaksasi akan dimulai pelatihan offline," ujar Airlangga usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Kamis (30/4).
Airlangga menyebutkan, rencana awal pelatihan prakerja diberikan melalui online dan offline atau kelas tatap muka. Artinya, menurutnya, tidak seluruh pemegang kartu prakerja nanti akan mendapat pelatihan daring semata.
Untuk pelatihan tahap-tahap awal, memang hanya dilakukan secara daring. Namun tidak menutup kemungkinan pada gelombang pendaftaran yang kesekian nanti, setelah penanganan Covid-19 rampung, pelatihan offline kembali diberikan.
Sebelumnya, desakan kepada pemerintah untuk mengalihkan Kartu Prakerja menjadi bantuan tunai mengalir deras. Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir meminta pemerintah untuk mengevaluasi ulang pelatihan online atau daring dalam paket kebijakan Kartu Prakerja. Dia menilai, pelatihan semacam itu tidak tepat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"Apalagi pelatihan itu menghabiskan anggaran Rp 5,6 triliun dari Rp 20 triliun dana yang dianggarkan untuk program Kartu Prakerja," katanya dalam keterangan di Jakarta.