Jumat 01 May 2020 17:08 WIB

Pemerintah Pastikan Pelatihan Prakerja Offline Tetap Ada

Rencana awal pelatihan prakerja diberikan melalui online dan offline

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Kartu Prakerja
Foto: Dok. Pint
Kartu Prakerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan pelatihan dalam program kartu prakerja juga diberikan dalam skema offline, di samping online, usai penanganan Covid-19 rampung. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pelatihan dalam bentuk online merupakan satu-satunya opsi yang dimiliki pemerintah untuk momentum pandemi Covid-19 saat ini.

"Pelatihan saat sekarang dalam situasi covid adalah online. Tidak semua budget itu akan ditumpuk di online, tetapi nanti akan dibuka saat Covid-19 selesai dan direlaksasi akan dimulai pelatihan offline," ujar Airlangga usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Kamis (30/4).

Baca Juga

Airlangga menyebutkan, rencana awal pelatihan prakerja diberikan melalui online dan offline atau kelas tatap muka. Artinya, menurutnya, tidak seluruh pemegang kartu prakerja nanti akan mendapat pelatihan daring semata.

Untuk pelatihan tahap-tahap awal, memang hanya dilakukan secara daring. Namun tidak menutup kemungkinan pada gelombang pendaftaran yang kesekian nanti, setelah penanganan Covid-19 rampung, pelatihan offline kembali diberikan.

Sebelumnya, desakan kepada pemerintah untuk mengalihkan Kartu Prakerja menjadi bantuan tunai mengalir deras. Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir meminta pemerintah untuk mengevaluasi ulang pelatihan online atau daring dalam paket kebijakan Kartu Prakerja. Dia menilai, pelatihan semacam itu tidak tepat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"Apalagi pelatihan itu menghabiskan anggaran Rp 5,6 triliun dari Rp 20 triliun dana yang dianggarkan untuk program Kartu Prakerja," katanya dalam keterangan di Jakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement