REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama pandemi COVID-19 ini, Bank Danamon memastikan keselamatan nasabah dan karyawan menjadi prioritas perusahaannya. Menurut Direktur Utama Bank Danamon, Yasushi Itagaki, bank yang dipimpinnya sudah melakukan langkah-langkah pencegahan untuk kesehatan dan keselamatan.
"Kami mendukung pemerintah untuk menganjurkan masyarakat berkegiatan di rumah melalui pembatasan operasional kantor cabang dan menyarankan penggunaan layanan perbankan digital kami seperti D-Bank dan Danamon Online Banking," ujar Yasushi dalam siaran persnya, Jumat (1/5).
Menurut Yasushi, pada kantor cabangnya, ia memeriksa temperatur setiap orang yang datang ke kantor cabang, menyediakan hand sanitizer, melarang staf berjabat tangan, mewajibkan penggunaan masker, dan menerapkan prinsip social/physical distancing untuk menjaga jarak di setiap interaksi dengan nasabah.
"Kami mengucapkan terima kasih atas pengertian dan dukungan nasabah dalam menerapkan upaya pencegahan penyebaran virus ini,” tambah Yasushi.
Terkait kinerja, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 1,25 triliun pada kuartal pertama tahun 2020, atau tumbuh 33 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan NPAT ini didorong oleh fokus Bank pada mesin pertumbuhan kunci, yaitu kredit pada segmen Enterprise Banking dan Consumer Mortgage serta pembiayaan kendaraan bermotor.
Pertumbuhan laba bersih ini juga didukung oleh komposisi yang lebih baik dalam pendapatan biaya (fee-based income) serta pendanaan yang lebih kokoh dengan pertumbuhan giro dan tabungan (CASA) sebesar 17 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 59,7 triliun.
“1 Mei 2020 ini, bertepatan dengan satu tahun Bank Danamon menjadi bagian dari MUFG, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia. Pada kuartal pertama tahun 2020, hasil-hasil positif dari kolaborasi antara Bank Danamon dan MUFG serta mitra usaha kami mulai tampak," paparnya.
Segmen Enterprise Banking, kata dia, mulai menunjukkan pertumbuhan kredit signifikan yang didukung oleh kerja sama dengan perusahaanperusahaan besar global yang dijalin tahun lalu.
"Sementara itu, pendapatan biaya didorong oleh perpanjangan kemitraan Bancassurance strategis kami dengan Manulife Indonesia,” katanya.
Menurutnya, kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 22 persen menjadi Rp 49,5 triliun. Segmen Perbankan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kredit Consumer Mortgage masing-masing berada pada Rp 28,5 triliun dan Rp 8,9 triliun pada akhir Maret 2020.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, kata dia, Adira Finance tumbuh 4 persen secara setahunan menjadi Rp 54,7 triliun di tengah perlambatan pada industri otomotif.
"Total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 7 persen menjadi Rp 147 triliun secara setahunan," katanya.
Kualitas Aset yang Sehat Bank Danamon menjaga penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses collection dan recovery kredit yang disiplin. Rasio kredit bermasalah atau NPL pada akhir kuartal I 2020 tercatat di posisi 3,4 persen dan diamankan dengan pencadangan (loss coverage) lebih tinggi sebesar 129,3 persen. Sementara, rasio kredit restrukturisasi membaik 20 basis poin dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 2,4 persen.
Pendapatan biaya atau fee income, kata dia, tumbuh 67 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan 192 persen dari Bancassurance dan pendapatan treasury dari marketable securities dan valuta asing yang tumbuh 156 persen.
Bank Danamon dan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) telah memperpanjang kemitraan strategis di bidang asuransi jiwa sampai dengan tahun 2036. Perpanjangan ini akan memungkinkan kedua lembaga keuangan terkemuka ini untuk tetap mengembangkan dan menyediakan solusi sesuai kebutuhan nasabah, termasuk dana pensiun, perlindungan kesehatan, dan asuransi berbasis Syariah. Selain itu, kemitraan asuransi umum Bank Danamon dengan Asuransi Adira tetap berjalan dengan baik.
Likuiditas dan permodalan yang sehat, kata dia, karena Bank Danamon terus fokus terhadap pendanaan granular yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 16 pada giro dan tabungan (CASA) dan TD regular. CASA naik 17 persen menjadi Rp 59,7 triliun.
Dengan demikian, CASA mencakup hampir setengah dari total dana pihak ketiga Bank Danamon dengan rasio CASA sebesar 49,9 persen. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 95,9 persen pada akhir kuartal pertama 2020 sejalan dengan target likuiditas yang ditetapkan manajemen.
"Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. CAR konsolidasian meningkat menjadi 22,1 persen pada akhir Maret 2020," katanya.