REPUBLIKA.CO.ID, NEWDELHI -- India memperpanjang karantina nasional atau lockdown selama dua pekan. Lockdown yang saat ini sedang diterapkan awalnya akan berakhir pada 4 Mei.
Dilansir dari BBC, pada Jumat (1/5) India mengeluarkan pedoman baru untuk menghadapi wabah virus korona. Mereka memperbaharui wilayah mana saja yang termasuk zona merah, hijau, dan biru.
Zona merah dianggap sebagai pusat wabah virus korona. Sementara itu pemerintah India sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan beberapa larangan di zona yang dianggap tidak lagi terlalu berbahaya.
Sejak 24 Maret lalu India sudah menerapkan lockdown yang ketat. Saat ini mereka sudah melaporkan lebih dari 35 ribu kasus positif tetapi hanya 1.000 kasus kematian.
Pandemi virus korona menyebabkan gangguan ekonomi di seluruh negeri. Pemasukan buruh jauh berkurang dan pekerja imigran dibiarkan terkantung-kantung.
Kota-kota metropolitan India tetap diklasifikasikan sebagai zona merah. Karantina wilayah yang ketat tetap diberlakukan di kota-kota tersebut.
Sebelumnya, India mengaku, penerapan karantina lima pekan lalu berhasil menahan penularan virus korona. Mereka sempat mengumumkan berencana melonggarkan sejumlah pembatasan.
Kamis (30/4) Kementerian Dalam mengeluar pernyataan yang mengatakan pemerintah India mungkin akan melonggarkan beberapa distrik. Pada Rabu (29/4) pemerintah india mengizinkan pekerja migran, peziarah, wisatawan, mahasiswa dan kelompok lain yang terjebak di suatu tempat untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Keputusan untuk melonggarkan karantina nasional ini akan melegakan bagi pekerja di kota yang ingin pulang ke desa mereka. Sebab kehilangan pekerjaan di kota setelah India menerapkan karantina di seluruh negeri sejak 25 Maret lalu.
Baru-baru ini pemerintah India mengizinkan toko-toko di perumahan di kota dibuka kembali. Pabrik dan pertanian di daerah-daerah pinggiran juga diizinkan beraktivitas kembali untuk membantu jutaan orang miskin yang kehilangan pekerjaan.