REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Perusahaan Amerika Serikat (AS) hampir membeli Southampton dari pemilik mayoritas klub, Gao Jisheng. Namun, negosiasi pembelian the Saints harus tertunda gara-gara pandemi corona.
Perusahaan AS itu tertarik untuk membeli 80 persen saham dari grup bisnis asal China tersebut, yang awal tahun ini memang niat dijual.
Dikutip dari Sky Sports, Sabtu (2/5), perusahaan yang belum disebutkan namanya itu jadi satu-satunya peminat serius untuk mengambil alih, meskipun ada lebih dari dua pihak yang tertarik. Hanya saja, bisa dipahami kalau negosiasi terganggu oleh pandemi corona dan kesepakatan pun masih belum tercapai.
Pemilik sebelumnya, Katharina Liebherr, yang duduk sebagai dewan dan pemegang 20 persen saham, mengaku aktif terlibat dalam diskusi pergantian pemilik mayoritas Southampton. Wanita berdarah Swiss itu menjual sebagian besar sahamnya ke Jisheng pada 2017 sejumlah 210 juta poundsterling.
Saham Jisheng kini memiliki valuasi saham sebesar 250 juta pound. Juni lalu, Katharina mengatakan bahwa tidak ada masalah pada situasi finansialnya, di tengah laporan Sander Sports Grup yang mengalami kerugian.
''Saya tidak tertarik memperlakukan Southampton seperti babi yang digemukkan lalu dijual. Saya memperlakukan Southampton seperti seorang anak,'' ujar Katharina.
Selama dipegang Jisheng, Southampton sudah tiga kali berganti pelatih, yaitu Mauricio Pellegrino, Mark Hughes, dan Ralph Hasenhuttl.