REPUBLIKA.CO.ID, Pandemi covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia menimbulkan dampak yang hebat. Tidak hanya korban jiwa yang berjatuhan, pandemi ini juga membuat jutaan orang kehilangan penghasilan lantaran terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga dirumahkan.
Namun, di balik kesulitan itu, keinginan untuk berbagi dan menolong warga yang terdampak pandemi covid 19 terus mengalir. Sejumlah pihak melakukan penggalangan dana hingga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi ini.
Langkah penggalangan dana itu pula yang dilakukan oleh MedcoEnergi, perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas, yang melibatkan seluruh anak usaha, di antaranya Medco E&P dan Medco Power Indonesia termasuk para pekerja dan Medco Foundation yang turut membantu mengumpulkan dana dan penyaluran.
"Dengan masih tidak adanya ketidakpastian kapan pandemi ini berakhir, MedcoEnergi tetap berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat tidak hanya dalam bentuk materi namun juga dengan melibatkan masyarakat di sekitar wilayah operasi dalam penyediaan kelengkapan medis. Ini agar kesehatan masyarakat tetap terjaga dan ekonomi rakyat dapat terus bergerak,'' ujar Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro belum lama ini di Jakarta.
Hingga kini dana telah terkumpul miliaran rupiah dan telah didistribusikan ke seluruh wilayah mulai dari Jakarta hingga Papua. Bantuan disalurkan ke masyarakat dalam berbagai bentuk, mulai dari mesin cuci infeksius, APD, masker medis, masker kain, hand sanitizer, tangki cuci tangan, disinfektan hingga wastafel yang mudah dipindahkan.
Bantuan sembako juga diberikan bagi masyarakat yang terdampak di wilayah operasi. Bahkan Medco Foundation juga tidak melupakan nasib para tunanetra yang kesulitan mencari nafkah. Seperti yang dialami Ngadiyem (53 tahun), penyandang tuna netra yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual kerupuk di Kampung Utan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. “Kami juga sangat terdampak. Penghasilan kami turun drastis," ujar anggota Persatuan Tuna Netra Asri (Pertanas) ini yang mendapatkan bantuan sembako.
Bantuan serupa juga diberikan oleh Universitas Pamulang (Unpam) yang membagikan sembako kepada para pekerja yang terdampak Covid-19. Sekitar 130 orang yang terdiri atas office boy, petugas keamanan, teknisi dan petugas parkir mendapatkan bantuan sembako.
Rektor Unpam, Dr Dayat Hidayat sangat bersyukur atas kepedulian semua pihak terhadap para pekerja lepas dan harian tersebut. Menurutnya, pandemi covid-19 ini dapat dijadkan momentum gotong-royong dan meningkatkan rasa kekeluargaan.
“Syukur Alhamdulillah, kita masih bisa beraktivitas. Apa yang kita lakukan dengan baik, insya Allah hasilnya juga akan baik. Orang yang bersabar terhadap musibah, Allah akan berikan jalan keluar. Itulah janji-Nya. Pemberian ini jangan dilihat dari besar kecilnya, karena ini bentuk apresiasi dari Unpam. Tetap jaga kesehatan, apalagi saat bulan Ramadhan. Jaga keamanan sekitar kita, karena dengan kondisi saat ini, banyak yang imannya terganggu,'' ujarnya.
Selain pembagian sembako, Unpam juga memberikan kelonggaran waktu pembayaran untuk mahasiswa yang pekerjaannya terdampak covid-19. Penangguhan pembayaran dilonggarkan menjadi 8 Juni 2020 tanpa dikenakan denda keterlambatan pembayaran.