REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India melaporkan adanya lonjakan jumlah kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) terbesar dalam 24 jam terakhir, yaitu sebanyak 2.293 kasus terbaru. Secara keseluruhan, infeksi corona di India hingga Sabtu (2/5) mencapai 37.336 kasus.
Terdapat 1.218 kematian secara total yang dikonfirmasi akibat Covid-19 di India. Dalam satu hari pada Jumat (1/5) dilaporkan terdapat 71 kematian.
Saat ini lockdown masih diberlakukan oleh Pemerintah India untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Rencananya, lockdown yang berlaku sejak 25 Maret lalu akan diperpanjang hingga dua pekan ke depan.
Namun, dalam aturan lockdown yang terbaru, pembatasan akan sedikit dilonggarkan. Langkah ini dilakukan untuk mendorong perekonomian yang terpukul sejak pandemi Covid-19 melanda.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri India telah mengumumkan pedoman baru berdasarkan demarkasi menjadi tiga zona, yaitu merah dengan risiko penyebaran infeksi yang signifikan. Kemudian zona hijau adalah area atau wilayah dengan nol kasus atau tidak ada kasus yang dikonfirmasi dalam 21 hari terakhir dan yang berada di antaranya adalah zona oranye.
Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global ke berbagai negara lainnya di dunia.
Bagi sebagian besar orang, Covid-19 hanya menimbulkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Tetapi, sebagian lainnya, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang telah ada sebelumnya, infeksi virus dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia, bahkan kematian.