REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa virus corona jenis baru atau Covid-19 berasal dari hewan yang dijual di pasar tradisional di Wuhan, China. Pernyataan ini sekaligus menepis klaim Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa virus corona bersumber dari sebuah laboratorium virologi di Wuhan.
"Kami berulang kali mendengarkan penjelasan banyak ilmuwan yang melihat urutan virus tersebut. Kami yakin bahwa asal virus ini sangat alamiah," ujar Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, dilansir Aljazirah.
Sebelumnya WHO mengatakan mereka ingin terlibat dalam penyelidikan terhadap asal mula penyebaran virus corona yang telah menewaskan 230 ribu orang di seluruh dunia. Ryan mengatakan, sejumlah pihak perlu memahami bahwa induk dari virus corona tersebut berasal dari hewan ke manusia. Kemudian seiring dengan perkembangannya, virus ini dapat menular antarmanusia.
"Tujuan dari pemahaman itu adalah agar kita dapat menerapkan tindakan pencegahan dan kesehatan masyarakat yang diperlukan untuk mencegah hal itu terjadi lagi di mana saja," ujar Ryan.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO telah menetapkan tingkat siaga tertinggi dengan menyatakan bahwa virus corona merupakan darurat kesehatan internasional. WHO berkomitmen untuk terus berupaya keras menangani penyebaran pandemi virus corona.
"Kami tidak membuang waktu. Tentu saja, pandemi tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ujar Ghebreyesus.
Para ahli membuat berbagai rekomendasi umum tentang bagaimana WHO dan negara-negara harus menyesuaikan respons mereka terhadap pandemi virus corona. Mereka menyerukan untuk mengidentifikasi sumber virus zoonosis dan rute penularannya ke manusia.
Para ahli juga menyerukan agar WHO memperbarui rekomendasi terkait langkah penanganan yang tepat. Termasuk mempertimbangkan kesulitan mengangkut bantuan kemanusiaan di tengah pembatasan penerbangan.