Sabtu 02 May 2020 16:02 WIB

Pedagang Positif Covid Meninggal, Pasar di Surabaya Ditutup

Pasar Kupang Gunung di Surabaya ditutup untuk 14 hari ke depan.

Pedagang melayani pembeli di pasar tumpah di kawasan Tembok Dukuh, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/4). Aktivitas pasar tumpah di kawasan itu berjalan normal di hari kedua pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pedagang melayani pembeli di pasar tumpah di kawasan Tembok Dukuh, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/4). Aktivitas pasar tumpah di kawasan itu berjalan normal di hari kedua pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasar Kupang Gunung di Jalan Putat Jaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, ditutup sementara mulai Sabtu (2/5) hingga 14 hari ke depan. Penutupan menyusul dua pedagang setempat yang terpapar positif virus corona atau Covid-19.

"Jadi ada dua pedagang yang positif Covid-19. Satu pedagang telah meninggal dunia dan satu pedagang lainnya masih menjalani perawatan medis," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Sabtu.

Baca Juga

Menurut dia, ada dua pasar yang ditutup yakni Pasar Kupang Gunung yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dan pasar tumpah yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Putat Jaya. Total ada sekitar 600 pedagang di Pasar Kupang Gunung.

"Dua pasar itu ditutup karena mereka (pedagang) telah berinteraksi dengan orang luar. Jadi selama 14 hari tidak boleh ada aktivitas di dua pasar itu," ujarnya.

Hebi menjelaskan, pihaknya cepat mengambil tindakan agar tidak ada klaster baru seperti yang terjadi di Pasar Gresik PPI di Jalan Jepara, di mana penyebaran Covid-19 begitu cepat. Bahkan, dalam sehari ada ada temuan puluhan kasus di pasar tersebut.

"Lebih baik kita mencegah lebih awal agar penularan itu tidak kemana-mana," katanya.

Selama ini, lanjut dia, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan ke semua pasar tradisional di Surabaya mulau dari membiasakan mencuci tangan, memberi masker, menggunakan cairan pembersih tangan dan mengecek suhu badan.

"Tapi masalahnya, pembeli dan pedagang malas memakai masker. Baru dipakai sebentar sudah dilepas," katanya.

Hingga saat ini, lanjut dia, sudah ada empat pasar yang ditutup akibat pedagangnya terpapar Covid-19, yakni Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI dan Pasar Kupang Gunung.

"Kalau ada info pedagang yang positif ya pasar akan ditutup. Kami dapat info lagi katanya ada pedagang di pasar Surabaya yang positif. Tapi kami masih koordinasi dengan Dinas Kesehatan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat meninjau langsung Pasar Kupang Gunung, mengatakan protokol kesehatan bagi pedagang dan pembeli di semua pasar tradisional harus diperketat.

"Saya berharap protokol Covid-19 di pasar agar terus di sosialisasikan ke masyarakat. Wajib masker harus dijalankan," katanya.

Ia berharap, agar pedagang yang sudah melakukan rapid test dan hasilnya dinyatakan positif, maka bisa segera dilakukan tes swab agar segera ada kepastian.

"Jika hasil swab negatif, pasar bisa segera dibuka tanpa menunggu 14 hari. Tapi jika buka lagi protokol Covid-19 di pasar agar benar-benar dijalankan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement