REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ahli epidemiologi dari Universitas Andalas (Unand) Padang Defriman Djafri, mengungkap fakta pasien positif Covid-19 di Sumatera Barat didominasi oleh mereka yang berusia muda. Yaitu pada rentang usia 20 sampai 29 tahun.
"Berdasarkan rentang usia penderita terbanyak ada pada usia 20-29 tahun sebanyak 41,89 persen, diikuti usia 30-39 tahun sebanyak 14,86 persen," kata dia di Padang, Sabtu (2/5) melalui jumpa pers daring difasilitasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sumbar.
Menurut dia fenomena ini menarik karena mereka yang banyak terinfeksi dominan usia muda, mulai dari remaja hingga dewasa. Salah satu faktor tingginya kasus pada mereka yang berusia muda, menurut dia, karena mobilitas yang tinggi sehingga peluang tertular menjadi lebih mudah.
Sementara pada rentang usia 40-49 tahun dan 50-59 tahun, katanya, hanya 12,16 persen dan 60-69 tahun 10,14 persen. Berikutnya untuk rentang usia 0-10 tahun dan 10-19 tahun 2,03 persen.
Pada sisi lain ia memaparkan ternyata penularan Covid-19 tidak memandang jenis kelamin karena jumlah laki-laki yang terinfeksi 45,95 persen dan perempuan 54,05 persen. Kemudian, dari sisi pekerjaan tenaga kesehatan menjadi yang paling banyak terinfeksi di Sumbar, yaitu sebanyak 20,27 persen.
Akan tetapi, kata dia, hal ini perlu diteliti lagi karena tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien dengan APD lengkap masih aman. Artinya hal ini lebih banyak disebabkan ketidakjujuran riwayat kontak pasien yang pernah melakukan perjalan dari daerah terjangkit.
Kemudian, katanya, ibu rumah tangga menjadi kelompok terinfeksi terbanyak kedua di Sumbar sebanyak 16,22 persen, PNS/TNI/Polri 13,51 persen dan pedagang serta pegawai toko 12,84 persen.
Hingga 2 Mei 2020, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan terdapat penambahan 10 kasus baru sehingga total positif menjadi 182 orang. Lonjakan tertinggi terjadi di Dharmasraya sebanyak tujuh orang yang sebelumnya terpapar saat mengikuti kegiatan di Gowa, Sulawesi Selatan