Ahad 03 May 2020 03:15 WIB

Koh Steven, Mualaf yang Jual Semua Harta demi Tangani Corona

Bagi Koh Steven, harta hanya titipan Allah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Koh Steven, Mualaf yang Jual Semua Harta demi Tangani Corona. Steven Indra Wibowo, CEO / Founder Mualaf Center Indonesia.
Foto: Seno Hendro/Dok MCI
Koh Steven, Mualaf yang Jual Semua Harta demi Tangani Corona. Steven Indra Wibowo, CEO / Founder Mualaf Center Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mualaf menjual hampir seluruh hartanya untuk membantu menangani dampak pandemi wabah corona atau Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Dia adalah Steven Indra Wibowo, pendiri sekaligus ketua Mualaf Center Indonesia.

Bagi Koh Steven, sapaan akrabnya, harta hanyalah titipan Allah SWT dan yang namanya titipan pasti akan kembali. Maka hanya ada dua, kembali dalam keadaan dipaksa karena suatu musibah dan sebagainya atau mengembalikannya dalam bentuk sedekah.

Baca Juga

"Saya memilih mengembalikan ini dengan cara yang baik. Ini harta pinjaman dari Allah, saya cuma ingin balikin, momennya sekarang lagi bagus. Ya sudah aku balikin aja. Karena cepat atau lambat itu akan kembali, dan akan Allah minta pertanggungjawaban," kata dia kepada Republika.co.id.

Koh Steven menjelaskan, Rasulullah SAW pun pernah memperingatkan orang-orang, bahwa ada dua hal yang tidak disukai anak Adam. Pertama, kematian, padahal ini lebih baik daripada fitnah.

Kedua, adalah kefakiran atau kemiskinan. Padahal dengan sedikitnya harta, maka sedikit pula yang dihisab pada hari akhir nanti.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Alhamdulillah, satu sandaran yang kami ambil dari hadith: عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنَ الْفِتْنَةِ وَيَكْرَهُ قِلَّةَ الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقُلُّ لِلْحِسَابِ. Dari Mahmud bin Labid bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Dua perkara yang dibenci anak Adam, (pertama) kematian, padahal kematian itu lebih baik bagi seorang mukmin daripada fitnah (kesesatan di dalam agama). (Kedua) dia membenci sedikit harta, padahal sedikit harta itu lebih menyedikitkan hisab (perhitungan amal) [HR. Ahmad, dan lain-lain, dishahihkan oleh al-Albâni di dalam ash-Shahîhah, no. 813] ada beberapa follower mengatakan jangan berlebihan dalam sedekah, saya selalu jawab dengan jawaban sama, saya gak tau ini dianggap sedekah atau apa, namun saya hanya ikhtiar, mengembalikan apapun yg sdh Allah titipkan dengan cara yang baik menurut saya, walau saya juga tau Allah sudah mengingatkan di Al Baqarah 216, apa yg kita pikirkan baik beljm tentu baik juga menurut Allah, jadi hanya ikhtiar dan berharap Allah ridha, hanya itu saja, jadi maaf sedikit mengabaikan penilaian manusia, APD kenapa diberi label koh? karena sudah pengalaman APD gratis di sumbangkan malah diperjual belikan oleh oknum 15rb surgical mask dan 16rb face shield kami sudah selesai packing (jaazakumullah tim relawan @vertizonetv dengan mas @andiantony direktur divisi humas MCI yang sudah bekerja bersama dan lembur bareng mamase @eko_kdh dan teman2 lain, keringat kalian insyaaAllah dicatatkan Allah sebagai amalan kebaikan disisi Allah jaazakumullah khaiyr JNE untuk kiriman gratis nya 🤗 yg masih mau donasi silahkan di: Bank: BTN Kode bank: 200 Cabang: Depok Nomor Account: 0025-4015-0001-7445 atas nama: Yayasan Mualaf Center Indonesia Konfirmasi ke: +62811885998 kode transfer 019 misal: 100rb jadi transfer Rp. 100,019 semoga bermanfaat steven Indra memulung amal bersama @nuribunda_ dan tim: @vertizonetv @dompet_madani @coger.co.id @hijrahfest @muslimunited.official @jne_id #ikhlaasfoundation

A post shared by Steven Indra Wibowo (@steven.indra.wibowo) on

"Aku berpatokan pada hal itu saja, ya sudahlah ini balikin saja. Dulu waktu saya mualaf juga dibikin miskin kok. Dan Allah bisa bikin saya seperti sampai kemarin. Tidak akan sulit bagi Allah  mengembalikanku ke posisi kemarin. Yang penting kan tauhidnya kita, yakin Allah akan cukupin itu semua," katanya.

Koh Steven telah menjual dua rumah, tujuh mobil, tiga motor gede alias moge miliknya. Harta yang tersisa kini tinggal satu rumah di Salatiga, yang masih menunggu pemilik barunya.

"Sisa satu rumah ini, yang lagi ditawarin, dan satu motor Beat yang saya pakai," katanya.

Selama dua bulan belakangan, Koh Steven tinggal di Yogyakarta di sebuah rumah kontrakan bersama tim yang terdiri dari 11 orang. Sedangkan istrinya berada di Bandung tinggal bersama orang tuanya.

"Istri saya numpang di rumah mertuaku. Aku di Yogyakarta sudah dari Februari, jadi memang sudah prepare (bersiap)," ucapnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement