REPUBLIKA.CO.ID, BALI — Gelandang bertahan Bali United, Taufiq, ternyata memiliki kisah unik dalam perjalanan kariernya di dunia sepak bola. Ia mengaku pada setiap jam pulang sekolah selalu dilanjutkan dengan bermain sepak bola tanpa mengganti seragam sekolah yang dikenakannya.
Hal ini selalu menjadi petaka bagi dirinya karena harus menerima omelan dari orangtuanya. Namun kebiasaan ini menjadi pengalaman berharga bagi seorang Taufiq hingga menjadi pemain profesional hingga saat ini.
"Dulu sewaktu masih sekolah, saya selalu bermain sepak bola sepulang jam sekolah bersama teman-teman. Namun pada waktu itu masih dalam posisi mengenakan seragam sekolah," ujar Taufiq, dikutip dari laman resmi klub, Sabtu (2/5).
"Hal ini tentu menjadi pengalaman lucu karena setiap pulang sekolah selalu dimarahi orang tua karena seragam sekolah yang selalu kotor. Selain itu, terkadang saya juga bermain bola hingga larut malam bersama teman-teman," tambah Taufiq.
Saking cintanya dengan dunia lapangan hijau, pemilik nomor punggung 8 ini mengaku ketika masih menempuh pendidikan pernah bolos dari sekolah. Hanya karena taruhan dalam bermain sepak bola dengan sekolah tetangga, ia pun harus rela melompati jendela sekolah demi bergabung dengan rekan-rekan timnya saat itu.
"Pernah juga satu pengalaman saya bolos dari sekolah karena diajak teman bertanding melawan sekolah tetangga. Saya pun memberanikan diri bolos dengan melompat jendela sekolah. Tentunya ini semua menjadi pengalaman lucu dan berharga," ujar Taufiq.
Kenakalan sewaktu masih muda jika mampu diimplementasikan dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang berharga. Pengalaman yang pernah dilakukan Taufiq tentu ada alasan. Dari pengalaman tersebut ia banyak belajar untuk menjadi lebih baik dalam mengejar mimpinya sebagai salah satu pemain sepak bola profesional terbaik saat ini.