REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN— Ulama karismatik asal Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), KH Ahmad Zuhdiannoor (48) wafat saat dirawat di RS Medistra Jakarta, Sabtu (2/5), sekitar pukul 06.35 WIB.
Kabar wafatnya Guru Zuhdi, panggilan akrabnya, langsung tersebar luas di media sosial di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, danungkapan dukacita terpampang di grup-grup WhatsApp dan laman Facebook serta media sosial lainnya masyarakat Kalsel.
Jelang pemakaman siang jelang sore tadi, banyak anggota masyarakat atau jamaah yang datang ke kediaman Guru Zuhdi di kawasan Masjid Jami di Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, untuk menunggu kedatangan jenazahnya.
Tidak hanya itu saja, masyarakat banyak berdatangan di Masjid Kota Citra Graha Banjarbaru, lokasi dimakamkannya almarhum.
Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Selatan mengeluarkan imbauan untuk melaksanakan sholat gaib dan tahlil di rumah keluarga inti almarhum Guru Zuhdi.
PBNU Kalsel menyatakan duka cita yang dalam atas wafatnya KH Ahmad Zuhdiannoor, Mustasyar PWNU Kalsel 2018-2023, hingga menginstruksikan seluruh PCNU kabupaten/kota, MWCNU se-Kalsel, ranting NU se-Kalsel, lembaga NU se-Kalsel, badan otonom NU se-Kalsel serta warga Nahdiyin se-Kalsel untuk melaksanakan sholat gaibdi rumah masing-masing.
Imbauan agar tidak adanya kegiatan yang menimbulkan perkumpulan orang banyak ini tentunya berkaitan dengan wabah virus Corona.
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, keluarga Guru Zuhdi yang diwakili H Muhammad Rasyid Ridha, pimpinan Ponpes Mursyidul Amin, Gambut, menyampaikan hasil musyawarahkeluarga almarhum.
"Guru kita meninggal di RS Jakarta pada pukul 06.35 waktu Jakarta, kami mewakili seluruh keluarga besar beliau, mengimbau kepada seluruh masyarakat dan jamaah pencinta beliau, dengan kondisi dan keadaan seperti ini untuk berdoa bagi guru kita di rumah saja bersama-sama, pahalanya kita hadiahkan kepada beliau, Insyaa Allah pahalanya sama dengan kita berhadir di sini," ujarnya.
Guru Zuhdi dikabarkan telah menjalani perawatan di RS di Jakarta sejak beberapa hari sebelum dinyatakan wafat karena sakit jantung.