Ahad 03 May 2020 02:39 WIB

1.700 Ranmor Pemudik Jakarta Diputar Balik di Tol Ngawi

1.700 kendaraan pemudik asal Jakarta dipaksa putar balik di Gerbang Tol Ngawi.

Red: Bayu Hermawan
Larangan mudik membuat masyarakat tidak bisa ke luar masuk wilayah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Foto: Antara
Larangan mudik membuat masyarakat tidak bisa ke luar masuk wilayah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono mengatakan tercatat ada 1.786 kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang diputar balik di cek poin gerbang Tol Ngawi, karena diduga akan mudik ke Jawa Timur. Data tersebut merupakan data sejak 24 April hingga 1 Mei 2020 pelaksanaan Operasi Ketupat 2020.

Jumlah tersebut didominasi kendaraan pribadi yakni 1.757 unit kendaraan. Sementara kendaraan umum hanya 29 unit kendaraan. "Kendaraan (pemudik yang diputar balik) dari tanggal 24 (April) sampai sekarang ini juga cukup banyak, 1.700-an lebih, didominasi oleh kendaraan pribadi," ungkap Irjen Istiono saat mengecek cek poin di gerbang Tol Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (3/5).

Baca Juga

Sementara jumlah kendaraan pemudik dari arah Jatim yang diputar balik di cek poin gerbang tol ini ada 473 kendaraan pribadi. Lebih lanjut Kasat Lantas Ngawi, AKP Bobby Zulfikar menjelaskan, untuk membatasi kendaraan yang masuk ke wilayah Ngawi, dilakukan penyekatan di cek poin jalan arteri perbatasan Mantingan.

Di cek poin arteri Mantingan, tercatat ada 890 kendaraan dari arah Jakarta yang diputar balik selama delapan hari sejak 24 April hingga 1 Mei 2020. "Rinciannya 563 kendaraan pribadi, 327 sepeda motor," ujar Bobby.