LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Jawa Barat (Jabar) akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bagi semua kabupaten/kota mulai Rabu (6/5/2020). Hal tersebut menjadi momentum untuk melaksanakan tes masif Covid-19 dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) atau tes swab.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, berdasarkan survei PSBB di Bodebek dan Bandung Raya, pergerakan manusia masih tercatat 50%. Sehingga pada PSBB Jabar, bupati/wali kota sudah satu visi dengan Gubernur untuk menargetkan pergerakan manusia hanya 30%.
"Diskresi akan diberikan kepada bupati dan wali kota yang akan mengecualikan kegiatan-kegiatan. Setelah kami kaji, pengecualian-pengecualian kegiatan ini tidak bisa disamakan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, akhir pekan ini.
Oleh karena itu, menurut Emil, ia mempersilahkan bupati dan wali kota mengeluarkan surat keputusan pengecualian kegiatan-kegiatan. Asalkan, kepala daerah bisa menjamin pergerakan manusia di kabupaten/kota tidak lebih dari 30%.
PSBB Jabar, kata dia, harus pula disertai dengan kepatuhan dan kedisiplinan warga dalam menjalankan PSBB, supaya mata rantai penularan dan penanggulangan Covid-19 bisa tertangani. Emil pun mengimbau kepada warga Jabar untuk tidak mudik.
"Kemudian di bulan Ramadhan ini, kami mengimbau sekali lagi, dengan melandainya positif Covid-19, karena larangan mudik, kami mohon kekuatan dan keikhlasan para pemudik untuk menahan diri agar tidak melaksanakan mudik karena hasil surveinya di daerah yang non PSBB itu, kasus positif datang dari pemudik," paparnya.
Pelaksanaan PSBB tingkat provinsi akan efektif apabila disertai dengan tes masif. Sebab, pergerakan masyarakat mulai menurun sehingga potensi penularan Covid-19 lebih rendah. Saat ini, Jabar dapat melakukan tes swab sebanyak 40.000 orang.
Emil mengatakan, PSBB Jabar berada pada momen yang pas karena saat ini tren penularan sedang menurun sebagai dampak positif PSBB di berbagai kawasan. Seperti DKI Jakarta, Bodebek, Bandung Raya, serta kawasan lain di Pulau Jawa.
Sesuai data yang diumumkan, kata dia, kurva penyebaran Covid-19 sudah mulai melandai di Jawa Barat. Rata-rata maksimal di angka 40 kasus. Pada Kamis (30/4) itu penambahan hanya 3 kasus.
"Bahkan, di hari Jumat kemarin (1/5), penambahan nol kasus. Kemarin hari yang istimewa, mudah-mudahan kita berdoa tren menurun ini bisa kita jaga dengan baik," katanya.