REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) terlibat baku tembak di zona demiliterisasi, Ahad (3/5). Belum diketahui apa pemicu kejadian tersebut.
Menurut keterangan Joint Chiefs of Staff (JCS) Korsel, aksi penembakan berlangsung di kota perbatasan pusat Cheorwon, sekitar pukul 07.41. Tentara Korut disebut sebagai pihak yang pertama kali melepaskan tembakan.
Beberapa peluru mengenai pos penjagaan Korsel di zona demiliterisasi. Militer Korsel segera menyiarkan peringatan dan membalas dengan dua kali tembakan. Tak ada korban luka maupun tewas dalam kejadian tersebut.
Pejabat Korsel dilaporkan masih berusaha mengontak Korut. "Kami mengambil tindakan melalui jalur komunikasi antar-Korea untuk memahami situasi terperinci dan untuk mencegah insiden lebih lanjut. Dan kami juga mempertahankan sikap kesiapan yang diperlukan," kata JCS dalam rilisnya, dilaporkan laman kantor berita Korsel, Yonhap.
Zona demiliterisasi terbentuk pada 1953 yakni saat Korut dan Korsel menyepakati gencatan senjata dalam Perang Korea. Hingga saat ini kedua belum secara resmi menandatangani perjanjian damai.