REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Permintaan tandon air di Kalimantan Selatan terutama ukuran 600 liter melonjak sejak mewabahnya Covid-19. Salah seorang pengusaha ekspedisi H Bandu di Banjarmasin mengatakan hampir setiap kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) yang datang dari Surabaya ke Banjarmasin selalu dipenuhi oleh tandon air dan tempat air cuci tangan ukuran kecil.

"Satu kapal bisa mengangkut hingga 300-400 tandon air dan ratusan tempat air ukuran kecil yang biasanya digunakan untuk cuci tangan yang didatangkan dari Surabaya oleh pedagang kelontongan dari berbagai daerah di Kalsel," katanya pada Ahad.

Tingginya permintaan tandon air tersebut, membuat angkutan kapal Pelra ke Banjarmasin masih relatif ramai. Walaupun, muatan barang lainnya turun drastis sejak wabah Covid-19 terjadi di provinsi ini. Kondisi tersebut berbeda dengan pelayaran ke berbagai provinsi lainnya yang relatif sepi karena tidak ada muatan barang yang dikirim.

Seperti kapal tujuan ke Makassar, Sulawesi Selatan yang hingga kini masih menumpuk di Surabaya karena muatan yang turun drastis."Alhamdulilah, ke Banjarmasin masih ada kapal yang datang karena didukung oleh tingginya permintaan tandon air ini," kata Bandu.

Menurutnya, muatan lain seperti pupuk, barang kelontongan, perabot rumah tangga, dan mebel sepi pengiriman. Kalaupun ada tidak sebanyak seperti sebelum mewabahnya virus corona.

Saat ini sebagian besar perusahaan di Kalsel, baik itu pertambangan, perbankan maupun pemerintah, ramai-ramai menempatkan tandon air di tempat umum. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan rajin mencuci tangan. Setiap pasar, perkantoran ataupun tempat umum lainnya wajib menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun untuk meminimalisasi penyebaran virus mematikan tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika