Ahad 03 May 2020 12:58 WIB

BPSDM Jabar Fasilitasi Isolasi 86 Warga dari Arab Saudi

BPSDM siapkan kamar yang dilengkapi kebutuhan pribadi untuk semua peserta isolasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Christiyaningsih
Petugas beraktivitas di area lorong wisma di Kompleks Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Kamis (2/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Jawa Barat akan menjadikan wisma dan bungalo di area kompleks Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat menjadi Pusat Isolasi Mandiri Covid-19
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas beraktivitas di area lorong wisma di Kompleks Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Kamis (2/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Jawa Barat akan menjadikan wisma dan bungalo di area kompleks Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat menjadi Pusat Isolasi Mandiri Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 86 warga Jawa Barat (Jabar) dari Arab Saudi tiba di Pusat Isolasi Mandiri Covid-19 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar, Kota Cimahi, Sabtu (2/5) malam. Mereka dijemput Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar dari Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Direktur Rumah Sakit Kesehatan Kerja (RSKK) Vini Adiani Dewi yang menangani perawatan di BPSDM, pihaknya telah menyiapkan fasilitas kamar yang dilengkapi kebutuhan-kebutuhan pribadi untuk semua peserta isolasi, termasuk kebutuhan pangan. "Kami sudah menyiapkan kamar yang di dalamnya sudah berisi segala macam kepentingan pribadi termasuk alat kebersihan pribadi," ujar Vini, Ahad (3/5).

Baca Juga

"Setiap hari kami berikan makanan untuk buka (puasa), sahur, makan pagi dan makan siang (bagi yang tidak berpuasa), kami sudah sediakan semuanya," imbuhnya.

Vini mengatakan seluruh peserta isolasi akan menjalani tes swab (usap) atau uji metode Polimerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan ada tidaknya virus SARS-CoV-2 itu pada Ahad (3/5). "Kami akan lakukan pemeriksaan swab kepada seluruh tenaga kerja yang baru pulang dari luar negeri tersebut," kata Vini.

Terkait penanganan lebih lanjut, Vini mengatakan bahwa hasil tes swab akan menentukan langkah perawatan yang akan diberikan kepada masing-masing peserta isolasi. Jika hasilnya positif, maka peserta isolasi akan ditempatkan sesuai dengan protokol yang berlaku. Sedangkan jika hasilnya negatif, peserta isolasi diperbolehkan pulang setelah menjalani karantina selama 14 hari.

"Ketika swab-nya nanti negatif, maka selama dua pekan akan kami isolasi di sini, dikarantina di sini," kata Vini. Tetapi, jika nanti swab-nya positif, maka protokol terapinya akan berbeda. "Jadi tergantung kondisi peserta karantinanya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement