REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pasukan militer Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) dilaporkan terlibat baku tembak di zona demiliterisasi pada Ahad (3/4) waktu setempat. Dilansir laman Bloomberg, kini kedua belah pihak dikabarkan tengah dalam pembicaraan melalui jalur komunikasi militer.
Dengan alasan yang belum diketahui, militer Korut awalnya melakukan penembakan pada sebuah pos penjaga militer Korsel beberapa kali sekitar pukul 07.41 waktu setempat. Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, tembakan Korut itu membuat Korsel membalas tembakan sebanyak dua kali sebagai peringatan lisan. Akibat penembakan, tidak ada korban atau kerusakan peralatan yang dilaporkan oleh Korsel.
Baku tembak ini terjadi sehari setelah media pemerintah Korut melaporkan penampilan publik pertama sang pemimpin Kim Jong-un sejak hampir tiga pekan tidak muncul. Ketidakhadiran Kim dalam acara paling krusial di Korut memicu spekulasi dan rumor tentang kesehatannya.
Pejabat Amerika Serikat (AS) sempat mendapatkan kabar bahwa Kim dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi jantung. Namun, seorang penasihat kebijakan luar negeri Korsel mengatakan Kim dalam keadaan hidup dan sehat.
Kedua Korea juga pernah melayangkan baku tembak di dalam zona demiliterisasi (DMZ) yang dijaga sangat ketat, termasuk pada tahun 2014 ketika Kim juga tak terlihat di depan umum selama lebih dari sebulan. Ratusan ribu tentara di kedua sisi perbatasan menjaga DMZ yang membagi dua semenanjung Korea, sebuah warisan perang 1950-53 yang berakhir dengan gencatan senjata alih-alih perjanjian damai yang hingga kini belum mewujud.