REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang terjadi Sabtu (1/5) dini hari di wilayah Kota Bandung menyebabkan longsor di Tempat Pemakamam Umum (TPU) Cikutra. Akibatnya, beberapa makam ikut terkena longsor dan sebagian jenazah yang masih terbungkus kain kafan ikut terbawa arus sungai.
Camat Cibeunying Kaler, Suardi mengatakan longsor terjadi di tiga titik di TPU Cikutra yaitu blok E, blok F dan di tempat pemakaman pribadi. Selain itu katanya, terdapat 15 makam yang rawan berpotensi longsor.
"Di blok E, jumlahnya 12 makam, makamnya berada di tebing dan dekat bibir sungai dan di blok F sebanyak 10 makam sedangkan di pemakaman wakaf pribadi 4 makam," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Ahad (3/5).
Menurutnya, material longsor di pemakaman blok F menutup aliran air dan menggerus pemakaman wakaf (pribadi) tersebut. Makam yang mengalami longsor di blok F. Total sebanyak 37 makam di TPU Cikutra yang terkena dampak longsor.
Saat kejadian, menurutnya, beberapa jenazah yang masih terpasang kain kafan dan sebagiannya tersisa kerangka terbawa hanyut.Namun saat ini sudah berhasil kembali dievakuasi dan segera dimakamkan bersama makam lainnya yang terkena dampak di tempat blok lebih aman.
"Dimakamkan hari ini, hari ini ada penggalian makam untuk yang rawan longsor dipindah," katanya.
Suardi mengatakan peristiwa longsor di TPU Cikutra sudah dua kali terjadi khususnya di blok E. Saat longsor terjadi pihaknya menahan material longsoran dengan bambu dan berharap agar ada perbaikan dari instansi yang berwenang.
Namun menurutnya hingga saat ini belum ada perbaikan. Ia mengatakan, pihaknya saat ini berupaya mengatasi longsor yang terjadi Senin (1/5) malam agar tidak terjadi longsor susulan dengan memasang bronjong sementara waktu. Namun, ia berharap dinas terkait bisa segera memperbaiki secara permanen.
"Kepada pihak keluarga yang merasa (anggota keluarga) dimakamkan disana di blok E dan F bisa mengecek," katanya.