REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan tercatat ada 23 ribu kendaraan pemudik yang diputar balik selama 10 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020. Data tersebut merupakan akumulasi penyekatan di tujuh Polda dari Lampung hingga Jawa Timur.
"Yang diputar balik 23 ribu (kendaraan) secara keseluruhan," kata Irjen Istiono di gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (3/5).
Menurut Istiono, sejumlah warga masih ada yang berusaha untuk mudik. Namun, jumlahnya kian menurun setiap harinya.
"Keinginan warga untuk mudik masih saja ada walau persentasenya terus menurun," katanya.
Setelah meninjau sejumlah titik cek poin dari Jakarta hingga Surabaya, baik di tol maupun jalan arteri, Istiono menilai upaya penyekatan yang dilakukan petugas Operasi Ketupat sudah maksimal. "Kami lihat penyekatan di pos-pos cek poin sudah dilaksanakan maksimal. Baik cek poin di Polres sampai Polda, jalur utama, baik di tol maupun arteri dilakukan 24 jam bersama instansi terkait. Ada pemeriksaan kesehatan termasuk suhu badan, membagi masker. Dilakukan imbauan jaga jarak, cuci tangan," katanya.
Sementara mengantisipasi kemungkinan naiknya jumlah pemudik jelang Lebaran, ia menegaskan kewaspadaan petugas tidak akan berkurang. "Tentunya kekuatan (jumlah personel) tetap yang ada seperti saat ini, konsisten kami lakukan (penjagaan) 24 jam," ujar mantan Kapolda Babel ini.
Ia pun terus mengajak masyarakat menahan diri agar tidak mudik di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini. "Mengimbau tidak mudik, pakai masker, cuci tangan untuk memutus rantai penularan COVID-19," tutur jenderal bintang dua ini.
Sebanyak 171 ribu personel gabungan Polri-TNI dan instansi terkait melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemiCOVID-19. Mereka bertugas sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 atau H+7 Lebaran.