Senin 04 May 2020 00:10 WIB

Studi: Rokok Elektrik tak Lebih Baik dari Konvensional

Rokok elektrik dan konvensional tetap berpengaruh buruk bagi jantung.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nora Azizah
Rokok elektrik dan konvensional tetap berpengaruh buruk bagi jantung (Foto: ilustrasi rokok)
Foto: Boldsky
Rokok elektrik dan konvensional tetap berpengaruh buruk bagi jantung (Foto: ilustrasi rokok)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rokok elektrik ternyata terbukti tak lebih baik dari rokok konvensional atau hisap jika merujuk kesehatan jantung. Kedua jenis rokok itu tetap memberi pengaruh buruk pada jantung berdasarkan jurnal yang baru-baru ini diterbitkan oleh Asosiasi Jantung Amerika.

Penulis jurnal tersebut sekaligus asisten profesor medis Universitas Boston, Jessica L Fetterman menyebut banyak orang percaya rokok elektrik lebih aman dari rokok hisap. Ia memang mendapati mayoritas perokok elektrik beralih ke rokok elektrik karena dianggap lebih rendah resiko kesehatannya.

Baca Juga

"Padahal dari bukti ilmiah menunjukkan rokok elektrik mungkin bukan pilihan yang lebih sehat dari rokok hisap. Penelitian kami menunjukkan bukti itu," kata Fetterman dilansir dari ANI News pada Ahad, (3/5).

Fetterman dan rekannya meneliti sekitar 400 orang pria dan perempuan berusia 21-45 tahun. Mereka sebelumnya tidak diagnosa dengan penyakit jantung atau resiko sakit jantung. Dari subjek penelitian, 94 di antaranya bukan perokok, 285 responden perokok hisap, 36 responden perokok elektrik, dan sisanya menikmati rokok hisap dan elektrik.

Didapati bahwa perokok hisap dan penikmat dua jenis rokok lebih tua dari pengguna rokok elektrik dan bukan perokok. Lalu perokok elektrik cenderung lebih muda, pria dan ras kulit putih. Semua perokok elektrik ternyata mantan perokok hisap.

"Kami meneliti fungsi aliran darah perokok elektrik selama tiga bulan. Didapati mantan perokok hisap yang beralih ke rokok elektrik dan penikmat dua jenis rokok mengalami pengaruh yang sama dengan perokok hisap yaitu arteri yang mengeras (stiff)," ujar Fetterman.

Fetterman menemukan fakta semua perokok mengalami kerusakan sel di aliran darahnya. Penelitian Fetterman menyimpulkan tak ada bukti yang menunjukkan rokok elektrik mengurangi kerusakan kardivaskular.

"Mengerasnya arteri akibat merokok baik itu rokok hisap atau rokok elektrik bisa mengganggu aliran darah, yang akhirnya mempengaruhi kesehatan jantung," lanjut Fetterman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement