Senin 04 May 2020 06:53 WIB

PSBB di Tangsel, Jumlah ODP dan PDP Bertambah 40 Orang

Angka ini akan terus alami kenaikan, karena puncak Covid-19 masih belum terjadi.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Agus Yulianto
Petugas membagikan makanan kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Petugas membagikan makanan kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Jumlah kasus virus Corona atau Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) setiap harinya semakin bertambah. Hingga hari ini status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik sebanyak 40 orang.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangsel, jumlah ODP bertambah 33 orang, sedangkan PDP naik tujuh orang. Sehingga, total kenaikan hari ini, berjumlah 40 orang, untuk kasus ODP dan PDP Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel Tulus Muladiyono menjelaskan, total ODP hari ini menjadi 1.047 kasus dengan penambahan 33 orang, selesai dipantau 297 dan 750 orang masih dalam pemantauan.

"Sedang PDP ada penambahan tujuh orang pada hari ini, sehingga totalnya menjadi 421 orang. Sebanyak 29 sembuh, 330 dirawat, dan 62 orang meninggal," katanya, di Ciputat Ahad (3/5).

Dengan adanya penambahan kasus baru 40 orang itu, maka total keseluruhan Covid-19 di Kota Tangsel hari ini menjadi 1.575 kasus. Angka ini nampaknya belum final, dan akan terus alami kenaikan, karena puncak Covid-19 masih belum terjadi.

"Untuk kecamatan dengan kasus Covid-19 tertinggi ada di Pamulang, dengan jumlah ODP 264 orang, 71 PDP, dan 16 positif. Sedang terendah ada di Setu, dengan ODP 54 orang, PDP 18 dan positif lima," jelasnya.

Memasuki hari ke-16 penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangsel, masih banyak ditemukan kurangnya kesadaran masyarakat ikuti aturan yang berlaku. Hal ini sangat bahaya, ditengah tingginya kasus Covid-19 yang sedang terjadi.

Sementara dalam rangka menekan jumlah kasus Corona di wilayahnya, Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, pemerintah akan memperketat pengawasan hingga ke RT. Nantinya tiap RT akan memiliki check point atau titik pengawasan sendiri.

"Nanti memang kita harapkan check point itu, sekarang kan check point ada di jalan, nanti mungkin check point di tingkat RT lebih ketat lagi kalau ada tamu yang datang diaktifkan kembali. Kemudian kalau tidak pakai masker dan seterusnya. Diharapkan begitu check pointnya," katanya saat dikonfirmasi.

Benyamin mengatakan, selama dua minggu penerapan PSBB, kasus corona alami kenaikan di minggu pertama. Sementara pada minggu kedua kasus cenderung menurun.

"Memang minggu pertama naik lumayan drastis. Per hari itu bisa lima, tujuh sampai 11. Tapi per hari ini memang kenaikan per hari itu tidak tinggi lagi. Bahkan pernah hanya naik satu penderita itu. Tapi setelah itu naik lagi urutan dua, tiga empat," ucapnya.

Pada masa perpanjangan PSBB ini, Benyamin berharap masyarakat menaati aturan yang telah ditetapkan. Sehingga penyebaran virus Corona bisa terkendali. “Kita berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan supaya bisa memutus mata rantai. Kita berharap masyarakat bisa lebih mematuhi lagi," kata Benyamin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement