REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi, Bambang Brodjonegoro mengatakan sebanyak 60 ribu test kit pengujian virus Covid 19 buatan Indonesia akan tersedia pada bulan Mei ini. Test kit Covid 19 itu terdiri dari 50 ribu test kit berbasis polymerase chain reaction (PCR) dan 10 ribu rapid test.
Bambang menerangkan, tahap pertama produksi untuk test kit non-PCR atau rapid test dimulai pekan depan. "Dimana diperkirakan tanggal 8 Mei minggu depan kira-kira kita sudah bisa melihat 10 ribu test kit pertama yang dikerjakan konsorsium BPPT, UGM, UNAIR dan PT Hepatica di Yogyakarta," ujar Bambang, Ahad (3/5) sore.
Bambang menjelaskan, alat rapid test ini untuk mendeteksi awal antibodi IgG dan/atau IgM peserta tes. Karena itu, seperti rapid test yang didatangkan dari luar, tingkat akurasi rapid test dalam negeri ini juga di bawah dibandingkan test kit berbasis PCR
"Namun bisa kami sampaikan bahwa perkembangan test kit yang dilakukan di Indonesia ini sudah menggunakan virus Indonesia atau disebut local transmision virus. Kami berterimakasih atas kerjasama yang baik dengan litbangkes, Eikman juga, baik rapid test maupun PCR yang berasal virus lokal," katanya.