Senin 04 May 2020 07:13 WIB

Bisakah Virus Corona Bertahan di Paket Belanja Online?

Sebagian masyarakat masih khawatir penularan Covid 19 melalui paket belanja daring.

Red: Bayu Hermawan
Petugas memilah paket kiriman belanja online (ilustrasi)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas memilah paket kiriman belanja online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat mengandalkan belanja online (daring) dan layanan pesan-antar sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan untuk menekan penyebaran maupun penularan Covid 19. Berbagai barang kebutuhan sehari-hari hingga makanan dibeli oleh masyarakat melalui belaja daring.

Meski begitu, virus corona yang dapat bertahan di beberapa jenis permukaan selama sembilan hari atau lebih menimbulkan kekhawatiran di sebagian masyarakat untuk menyentuh paket belanja onlinePara pelaku dagang online maupun perusahaan pengantaran pun memastikan mereka sudah menjalankan prosedur kebersihan untuk paket kiriman, mulai dari menyemprotkan disinfektan pada paket sampai membekali kurir mereka dengan masker ataupun cairan pembersih tangan.

Baca Juga

Selain itu, kurir juga menerapkan contactless delivery atau pengantaran tanpa kontak dengan menaruh paket di tempat yang telah disetujui. Meski begitu, konsumen tetap merasa khawatir ketika akan membuka paket sehingga mereka merasa perlu menggunakan sarung tangan atau masker.

The Center for Disease Control and Prevention, dikutip dari laman Cnethari, menyatakan risiko virus corona menyebar lewat paket belanja online sangat kecil karena barang sudah berpindah-pindah selama berhari-hari. World Health Organization (WHO) juga berpendapat, kecil kemungkinannya paket belanja online dihinggapi virus setelah mengalami berbagai kondisi.