Senin 04 May 2020 09:16 WIB

Mantan Narapidana di Maroko Jadi Relawan Covid-19

Mantan napi di Maroko jadi relawan pengantar makanan dan obat selama pandemi Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Mantan napi di Maroko jadi relawan pengantar makanan dan obat selama pandemi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Jalal Morchidi/EPA
Mantan napi di Maroko jadi relawan pengantar makanan dan obat selama pandemi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Ketika virus corona datang, Noureddine Elmihnida melihatnya sebagai momok. Namun di sisi lain, dia juga melihat ada sebuah kesempatan baru untuk menunjukan sisi lain dari dirinya di masa sekarang.

Elmihnida merasa malu akan masa lalunya yang penuh kejahatan dan narkoba, dia menginginkan awal yang baru. Dia ingin menebus rasa sakit orang-orang yang dicintainya.

Baca Juga

"Orang tua saya malu pada saya dan tindakan saya dan saya perlu memperbaikinya," kata pria 37 tahun itu.

Setelah meninggalkan penjara, Elmihnida bertekad untuk tidak kembali pada masa kelamnya. Dia mencoba memperbaiki hubungan dengan orang tua, keluarga, serta masyarakat di lingkungannya.

Bersama dengan mantan narapidana lain dan beberapa sukarelawan, Elmihnida bekerja untuk membuat hidup lebih baik di El Youssoufia. Wilayah itu merupakan lingkungan padat penduduk  yang dipenuhi oleh kejahatan. Meski begitu, mereka membersihkan, mengecat, dan membuat pupuk dari tanaman.

Saat virus corona menyebar dan tiba di Maroko, Elmihnida memutuskan untuk terlibat membantu lingkungannya. Ini kesempatan baru baginya dan orang lain yang telah menjalani kejahatan untuk menebus diri.

Pemerintah Maroko menetapkan langkah-langkah karantina wilayah secara ketat pada awal Maret untuk mencegah penyebaran virus. Diperlukan izin khusus untuk meninggalkan rumah. Beberapa orang, terutama orang tua dan rentan, menemukan diri mereka terjebak tanpa makanan atau persediaan medis.

Elmihnida mengajukan diri untuk berbelanja bahan makanan dan mengambil obat bagi mereka yang membutuhkan. Ponselnya terus berdering dengan panggilan dari tetangga atau teman yang mencari bantuan.

"Noureddine adalah pria yang baik. Dia telah membantu mengirimkan barang kepada kami tanpa biaya. Ketika saya tidak bisa mengambil obat saya dari klinik, dia melakukannya. Tuhan memberkati dia," kata tetangganya yang berusia 60 tahun.

Gerakan menolong yang dilakukan Elmihnida  mendapatkan perhatian dari penduduk yang lebih mampu. Mereka ikut menyumbang dengan bantuan uang yang didistribusikan oleh Elmihnida kepada orang miskin.

Pada 5 April, Departemen Kehakiman mengumumkan pengampunan oleh Raja Mohammed VI untuk 5.654 tahanan untuk membatasi penyebaran virus di penjara. Mohsen Harmati, salah satu dari narapidana yang dibebaskan, mulai menjadi sukarelawan bersama Elmihnida.

"Noureddine adalah pembuat onar selama 10 tahun, tapi dia sudah berubah sekarang. Dia telah membantu mengecat lingkungan dan menanamnya. Sekarang dia membantu orang-orang di saat yang paling membutuhkan," kata Harmati.

Selain membantu kebutuhan warga sekitar, Elmihnida juga memeriksa migran yang berkemah di lingkungannya. Banyak migran mencoba menyeberangi Laut Mediterania ke Spanyol terhambat oleh penutupan perbatasan.

Elmihnida tahu tugas suka rela itu meningkatkan risiko terinfeksi virus corona. Maroko memiliki hampir 4.730 kasus yang dikonfirmasi dan 173 kematian. Tetapi dia meyakini, tugas yang dilakukannya mendapatkan lindungan dari Tuhan karena menjalankan tanpa mengharapkan imbalan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement